Kearifan Lokal Tampil Dalam Karya Insan Vokasi di JMFW 2025

saranginews.com, JAKARTA – Beragam desain fesyen hasil karya orang-orang terlatih profesional akan dipamerkan di Jakarta Muslim Fashion Week atau JMFW 2025 ICE BSD, Tangerang, Banten, 9-12 Oktober 2024. 

Stand Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menampilkan karya berkualitas berbagai lembaga pendidikan vokasi di Indonesia yang siap bersaing di pasar nasional dan internasional.

BACA JUGA: Jelang TEI 2024, Produk Pendidikan Profesi Menarik Minat Luar Negeri

“Acara ini juga bertujuan untuk membawa fashion muslim dan muslimah Indonesia ke kancah dunia,” kata Adi Nuryanto, Direktur Harmonisasi dan Kemitraan Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI) di JMFW 2025 pada Sabtu (12/1). 10).

Sebanyak 72 koleksi dipamerkan, kaya akan kreativitas dan keunikan lokal. Karya ini merupakan hasil karya kreatif 12 jurusan pendidikan vokasi, sekolah menengah kejuruan (SMC) dan perguruan tinggi vokasi (PTV).

BACA JUGA: Kemendikbud hadirkan 72 tampilan kostum untuk JMFW 2025

“Sebenarnya ada sekitar 400 yang masuk, namun terpilih 12 orang, 11 dari lembaga pelatihan vokasi dan satu universitas Institut Seni Indonesia Jogya (ISI Yogyakarta),” ujarnya.

Jurusan Pendidikan Kejuruan di Smkn 1 Salatiga, Smkn 4 Banjarmasin, Smkn 3 Temanggung, Smkn 1 PrishaPus, Smkn 1 Furan, Smkn 1 Tengaran, Smkn 1 Padang, Smkn 1 dan IS Yogyakarta.

BACA JUGA: Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Mulai Ikut Serta dalam Program Pembangunan Daerah.

Sementara itu, Tatang Muttakin, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambahkan, acara JMFW tidak memiliki tema khusus karena ini merupakan acara pertama. Meski demikian, para peserta berusaha menampilkan beragam kreativitas dan kearifan lokal dalam pakaian yang ditampilkan.                          

“Jadi kami sama-sama melihat pilihan warnanya, terutama tampilan anak sekolah kerajinan. Jadi lebih ekspresif dan warna yang dipilih lebih berkesan, tapi lebih memudahkan ISI Jogja,” ujarnya.

JMFW merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan para desainer muslim dari seluruh dunia. JMFW telah memasuki tahun ketiga keikutsertaannya dalam pendidikan profesional dan mendorong terciptanya talenta desain muda. 

“Sehingga mereka bisa menampilkan bakatnya dan berkembang menjadi talenta desain yang handal di masa depan,” imbuhnya.

Silmi Labibatul Marifa, desainer muda asal SMKN 1 Bintan Timur, Kepulauan Riau (Kepri) masuk nominasi patch work fashion. Penampilannya pun mendapat pujian dari penonton pada parade profesional JMFW 2025.

“Impian tersebut menjadi kenyataan dan produk dari SMK kami adalah pakaian sederhana yang menggunakan warna-warna khas Kepulauan Riau,” ujar siswa program keterampilan tata busana kelas XI ini.

Desain kerajinan tangan lainnya yang menonjolkan budaya lokal adalah SMKN 3 Manokwari yang memadukan kemewahan rumah adat setinggi seribu kaki dengan fesyen modern.

Nadia Safira, salah satu desainer SMKN 3 Manokwari menjelaskan, proses mendesain dan membuat bajunya tidak lepas dari orisinalitas lokal daerahnya.

“Kami ingin menampilkan batik Manokwari kepada dunia melalui JMFW 2025. Dengan bantuan dosen pembimbing dan guru lapangan, saya senang bisa menjadi bagian dari karya ini,” kata Nadia (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *