Jangan Tertukar, Ini Perbedaan JakLingko & Mikrotrans

saranginews.com, JAKARTA – Belakangan ini muncul kesalahpahaman di kalangan masyarakat tentang perbedaan sistem transportasi terintegrasi JakLingko dan layanan mikrotrans.

Oleh karena itu, Transjakarta terus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan transportasi umum di Jakarta.

BACA JUGA: Sopir Jaklingko Tampil di Balai Kota, Anies Bangga dengan Zamannya

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas Transjakarta Tjahjadi menjelaskan JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi yang menjadi payung berbagai sarana transportasi di Jakarta, antara lain Transjakarta, MRT, dan LRT.

Sistem ini dirancang untuk memudahkan perpindahan moda dengan sistem pembayaran yang terintegrasi, yang tentunya memudahkan mobilitas warga, jelas Transjakarta Tjahjadi, dikutip Senin (2/9).

BACA JUGA: Transjakarta operasikan 3 rute baru Microtrans, silahkan lihat Lokasi di sini

Tjahjadi menjelaskan, Mikrotrans merupakan salah satu jalur dalam jaringan JakLingko yang berfungsi sebagai transportasi dalam kota dengan kendaraan kecil yang biasa disebut angkot.

Mikrotrans berfungsi melayani jarak pendek di kawasan pemukiman dan jalan-jalan sempit. Meski dalam sistem JakLingko, Mikrotrans memiliki peran khusus sebagai angkutan umum yang berbeda dengan angkutan lain seperti bus Transjakarta atau MRT, lanjutnya. .

BACA JUGA: Mengantisipasi kesulitan warga mendapatkan kendaraan saat demo Ojol, Transjakarta menambah armada

Menurut Tjahjadi, manfaat Mikrotrans dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat.

Misalnya, kata dia, ibu rumah tangga bisa dengan mudah menggunakan mikrotrans untuk aktivitas sehari-hari di luar rumah tanpa menggunakan kendaraan pribadi.

Anak-anak sekolah di pemukiman juga bisa dengan aman menggunakan mikrotrans untuk perjalanan sehari-hari. 

Mikrotrans juga cocok bagi pekerja yang tinggal di akomodasi yang jauh dari jalur utama bus Transjakarta, sehingga dapat dengan mudah mencapai halte Transjakarta atau stasiun MRT terdekat. 

“Hal ini meningkatkan efisiensi waktu dan kenyamanan, terutama pada jam sibuk,” jelas Tjahjadi.

Tjahjadi mengatakan, dengan berbagai inovasi dan penyesuaian layanan tersebut, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan umum. 

Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan dan mendorong penggunaan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (mcr10/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *