Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung 3 jadi Pusat Perayaan Multikulturalisme di Tebo

saranginews.com, TEBO – Festival Kebudayaan Dunia Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3 diselenggarakan dalam rangka Festival Budaya Kenduri Swarnabhumi 2024.

Acara dilaksanakan di Jembatan Jihan, Desa Betung Bedarah Timur, Kabupaten Tebo, Jambi pada 29-31 Agustus 2024. 

BACA JUGA: Dieng Cultural Festival 2024: Keindahan Budaya Nasional di Atas Awan

Festival edisi ketujuh ini mengangkat tema multikulturalisme yang mengajak masyarakat untuk merayakan dan mengapresiasi keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Tebo.

Kepala Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Siswanto, mengatakan festival ini menjadi bukti bahwa berbagai budaya di Indonesia bisa bersatu dalam satu panggung. 

BACA JUGA: Festival Bekarang Lopak Sepang 2024, Tradisi Panen Ikan di Lubuk Larangan

Kabupaten Tebo telah menunjukkan bahwa budaya lokal tidak hanya mampu bertahan, namun juga indah.

“Melalui tema multikulturalisme ini, kita semua diingatkan bahwa keberagaman adalah harta karun yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Siswanto, dikutip di Jakarta, Minggu (1/9).

BACA JUGA: Festival Bekarang Lopak Sepang adalah cara yang baik untuk melestarikan Sungai Batanghari

Siswanto mengatakan, Festival Dayung Seentak Galah Serengkuh Dunia Jilid 3 bukan sekadar ajang para pelaku budaya lokal menampilkan tradisinya.

Namun menjadi wadah pengenalan berbagai budaya dari seluruh nusantara.

Pasalnya, pameran seni, pameran kerajinan, dan pakar kuliner dari berbagai daerah menciptakan suasana keberagaman yang kental.

Direktur Festival Dayung Seentak Galah Serengkuh Jilid 3 Septian Azrianto mengingatkan pentingnya festival ini dalam mempererat tali silaturahmi.

Kami ingin festival ini menjadi jembatan antara tradisi dan budaya yang berbeda.

Septian mengatakan, dengan suasana penuh kehangatan dan persatuan, ia melihat para pengunjung bisa merasakan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya.

“Kenduri Swarnabhumi 2024 melalui festival ini mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali adat istiadat dan nilai-nilai tradisional yang perlahan hilang,” ujarnya.

Septian juga menegaskan, festival ini tidak hanya sekedar ajang hiburan, namun juga ajang edukasi untuk mendidik generasi muda. 

Harapannya (generasi muda) mendukung dan berkontribusi dalam pelestarian budaya kita, lanjutnya.

Festival ini didukung penuh oleh masyarakat Kabupaten Tebo.

Kepala Desa Betung Bedarah Timur, Jamhuri yang turut hadir dalam acara peluncuran tersebut mengaku senang bisa menjadi tuan rumah Festival Bumi Serengkuh Serengkuh Dayung Seentak Jilid 3.

Ia berkata, “Kami mengerahkan seluruh keluarga dan komunitas untuk mensukseskan festival ini. “Karena festival ini mempunyai peran penting dalam pemulihan tradisi dan nilai-nilai budaya” yang mulai “ditinggalkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Festival Budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 diharapkan dapat menjadi katalis kegiatan pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang bantaran Cekungan Batanghari.

Selain itu, menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.

Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, sebanyak 10 kabupaten/kota di Provinsi Jambi dan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan menceritakan kisah keterkaitan budaya dengan konservasi, khususnya sungai, dan beberapa lainnya yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan untuk kebudayaan yang berkelanjutan.

Serangkaian acara budaya yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat akan menjadi peluang untuk memperkuat semangat kemandirian dengan mengedepankan kearifan lokal.

Setiap festival akan dikoordinasikan oleh direktur acara dan direktur akademik serta didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Film, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan. (mcr10/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *