saranginews.com – Jakarta – Calon Gubernur Jawa Timur nomor 2 Jawa Timur Khofifa Inder Parawansa mampu menjawab setiap kritik dengan meraih hasil kerja nyata. Hal itu dilakukan Khofifa pada debat Pilkada Jatim 2024.
Pakar politik Universitas Airlanga (UNAIR) Suko Widodo mengatakan Khofifa benar-benar menguasai panggung debat dan dengan tenang menjawab setiap kritik yang ditujukan kepadanya. Luluk Noor Hamida dan Tri Rismaharini keduanya berasal dari.
Baca juga: Jatim Peringkat 6 Kasus Kanker Jantung dan Stroke, Luluk Sentil Khofifa
“Salah satu yang dikritik pasti perlu diproses, tapi poin-poin itu sudah dijalankan,” kata Suko dalam keterangan yang diterima, Sabtu (19/10).
Pada lima tahun pertama kepemimpinannya, Khofifa bersama Emil Elestianto Dardak meletakkan landasan yang kuat, khususnya dalam upaya nyata membangun Jawa Timur masa depan.
Baca Juga: Personel Polres Rokan Hilir Asah Keterampilan Jelang Pilkada
Menurutnya, hal itu mempengaruhi berbagai prestasi gemilang selama memimpin Jatim.
Dampaknya tentu akan mempercepat laju kemajuan Jatim pada periode kepemimpinan kedua.
Baca Juga: AKBP Ruri Prastovo pasang sistem pendingin di Desa Sidomulyo untuk wujudkan pilkada damai
“Karena menurut saya perlu kita dorong, karena kita sudah menata dan meletakkan landasannya,” jelasnya.
Buah dari kepemimpinan gemilang Khofifa-Emil diwujudkan dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024 mencatat angka kemiskinan ekstrem sebesar 0,66 persen atau sekitar 268 ribu jiwa di Jawa Timur.
Angka ini jelas jauh lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2020.
Pada tahun tersebut angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur masih mencapai 4,40 persen atau sekitar 1,8 juta jiwa.
Penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur mencapai 3,74 persen.
Angka tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kemajuan terbesar dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. (*/anak laki-laki/jpnn)