Wahid Foundation Sebut Dito Ariotedjo Beri Atmosfer Baru di Kemenpora

saranginews.com, JAKARTA – Plh. Direktur Eksekutif Wahid Foundation Siti Kholisoh mengatakan Dito Ariotedjo membawa suasana baru bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat menjadi menteri.

Katanya, Dito menaruh perhatian dalam memimpin generasi muda.

BACA JUGA: Menpora: Inpres 3/2019 Jadi Titik Balik Kebangkitan Sepakbola Indonesia, Termasuk Pembangunan TK untuk IKN

“Saya kira Mas Dito telah memberikan suasana baru bagi Kemenpora, karena beliau merupakan sosok yang masih muda dan mungkin ini juga bisa dilihat sebagai representasi dari kementerian yang tidak hanya bergerak di bidang olah raga saja, tapi juga banyak pihak. kebutuhan perhatian “Yang terbaik di Indonesia yang mampu memimpin dan menjadi pengambil keputusan,” kata Siti, Senin (13 Oktober 2024).

Ia mengatakan Kemenpora mempunyai program yang inovatif. Kemenpora juga disebut telah membangun koordinasi dan jaringan dengan komunitas pemuda.

BACA JUGA: Menpora Dito Optimis Timnas Indonesia Raih Poin Saat Melawan Bahrain

“Program-program yang berhubungan dengan kepemudaan khususnya di Kemenpora saat ini cukup inovatif ya, ada beberapa program baru yang mendukung aktivitas generasi muda yang aktif dan positif,” ujarnya.

Kedua, kami juga mencoba membangun jaringan dan berkolaborasi dalam program aksi dengan komunitas dan pemangku kepentingan masyarakat, seperti lembaga swadaya masyarakat. katanya.

BACA JUGA: Soal Implementasi Perpres 43/2022, Menpora dan 18 lembaga jadi pengawal kerja sama

Siti mengatakan Kemenpora harusnya memiliki lebih banyak komunitas pemuda.

“Mungkin ada beberapa komunitas pemuda di luar organisasi kampus. Saya kira tentu masih banyak komunitas pemuda lain yang patut dan patut diikutsertakan dalam program kegiatan Kemenpora ke depan,” ujarnya.

Baginya, penting bagi Kemenpora untuk mengikutsertakan keterwakilan pemuda dari berbagai sektor. Siti mencontohkan yakni pendidikan, ekonomi, dan teknologi.

“Kita bisa bekerja dari sektor media dan kemudian dari sektor pendidikan, berapa banyak generasi muda yang memiliki inisiatif lokal, misalnya mendorong pembangunan pendidikan inklusif; “atau dari sektor ekonomi kita dapat menarik generasi muda yang memiliki inisiatif untuk melakukan hal tersebut.” menciptakan untuk membangun perekonomian lokal berbasis potensi daerah,” tuturnya.

Atau bisa juga mencakup keterwakilan generasi muda yang memilih konten tentang isu perubahan iklim, kemudian perdamaian, toleransi, dan generasi muda yang memiliki komunitas yang peduli terhadap isu teknologi, ujarnya.

Selain itu, Kemenpora juga menginisiasi partisipasi kelompok penyandang disabilitas. Baginya, kelompok difabel mempunyai tantangan dalam berjejaring dan eksistensi.

“Saat ini tantangannya adalah kelompok difabel, apalagi kelompok mudah difabel, tidak mempunyai ruang untuk membangun jaringan dan eksistensinya di masyarakat, sehingga mungkin dengan bantuan gambar program kebijakan ini bisa diluncurkan sehingga mereka mempunyai forum atau ruang atau forum untuk menyesuaikan keberadaan kelompok muda penyandang disabilitas,” ujarnya.

Wahid Foundation juga memberikan kesan yang baik ketika berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Menurutnya, Kemenpora mempunyai tugas baik untuk mengembangkan ekosistem karang taruna.

“Meskipun kami di Wahid Foundation baru pertama kali bekerja sama untuk memperkuat isu-isu kepemudaan dan kekinian, namun saya memahami bahwa Kemenpora mempunyai tugas yang sangat baik untuk mengembangkan ekosistem organisasi, termasuk generasi muda,” ujarnya. . (ray/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *