Gagal Bertarung di Pilgub Riau 2024, Edy Natar Turun Kelas ke Pilwako Pekanbaru

saranginews.com, PEKANBARU – Anehnya, Edy Natar muncul sebagai calon Wali Kota Pekanbaru setelah tak ikut serta dalam Pemilihan Gubernur (Pilgubri) Riau, berpasangan dengan Destrayan Bibra.

Mantan Gubernur Riau itu dipastikan bakal bertarung di Pilkada Wako 2024.

BACA JUGA: Edy Natar-Harris dan Abdul Wahid berjanji saling mendukung di Pilgub Riau

Hal itu dibenarkan Wakil Presiden Provinsi Riau Bappilu NasDem Dedi Harianto Lubis.

Edy Natar mencalonkan diri di Pilkada Pekanbaru setelah gagal mendapatkan dukungan partai untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau 1 atau Riau.

BACA JUGA: PAN Rekomendasikan Edy Natar Maju di Pilgub Riau

“Pak Edy Natar telah mengakhiri pencalonan Pilwako Pekanbaru dan mengundurkan diri dari DPP B1KWK. Hari ini diserahkan kepada pasangan calon Pak Edy Natar-Dastrayani Bibra yang besok mendaftar di KPU,” kata Dedy saat dikonfirmasi JPNN. .com pada Rabu (28/08).

Dedi menjelaskan, awalnya Edy Natar mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau.

BACA JUGA: Gubri Edy Natar menjenguk korban letusan Marap yang masih mendapat perawatan

Namun tidak ada partai politik yang mendukungnya dan diputuskan tetap berjalan di Pilwako Pekanbaru sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi.

“Awalnya Pak Edy Natar ingin mencalonkan diri sebagai gubernur, tapi karena NasDem memilih Pak Abdul Wahid-SF Hariyanto. Jadi DPP NasDem melihat Pak Edy Natar juga punya potensi besar untuk maju di Pekanbaru, jadi diputuskan bahwa sesuai putusan MK tetap dilanjutkan pada Pilkada Wako,” jelasnya.

Diakui Dedi, Edy Natar bertarung di kelas di Pilwako Pekanbaru. Namun keputusan tersebut dinilai lebih baik mengingat antusiasme banyak pihak yang masih menantikan Edy Natari memimpin di Riau.

“Satu kubu akan terdegradasi, tapi Pekanbaru akan memberikan peluang terbaik bagi tim asuhan Edy Natar. Intinya dari calon yang ada, pasangan ini sempurna, tidak ada masalah hukum, tidak ada catatan kelam dan keduanya merupakan angka yang bagus,” kata Dedi.

Soal partai koalisi sendiri, selain NasDem, diumumkan 2 partai lagi yang bersedia ikut. Kedua parpol tersebut adalah PPP dan Partai Ummat. 

Koalisi informasi berasal dari PPP dan Partai Ummat. Namun berdasarkan keputusan MK, hanya NasDem yang bisa didaftarkan, kata Dedi. (mcr36/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *