saranginews.com – MORUT – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Moroval Utara langsung turun tangan memantau tudingan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak netral dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
“Kami tidak akan tinggal diam, kami akan terus memprosesnya,” kata Ketua Bawaslu Morut John Libertus Lacava saat dihubungi dari Palu, Rabu (16/10).
Baca juga: TPS Terdampak Potensi Banjir Akan Direlokasi, AKBP Asep menegaskan
Menurut dia, tuduhan yang dimaksud bukanlah laporan resmi yang disampaikan kepada Bavaslu.
Namun, dia menegaskan, segala jenis pengaduan akan dianggap berpotensi melanggar netralitas ASN.
Baca Juga: Polres Pekanbaru Ajarkan Siswa Tentang Pilkada Damai, Hindari Penipuan
“Video itu dikirimkan kepada kami melalui pesan WhatsApp, jadi itu bukan informasi resmi.
Menurut John, meski belum ada laporan resmi, namun video banding tersebut bisa dijadikan informasi awal yang nantinya akan dicatat sebagai laporan akhir.
Baca Juga: Rodi Vijaya yang serba bisa mengalahkan rivalnya di Pilkada Lubuklinggau
Sebagai informasi awal, kami akan melakukan penggeledahan sesuai kewenangan Bavaslu.
Adapun netralitas ASN diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Selain itu, ada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 yang mengatur tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sebelumnya diketahui, Lemboraya Ansari merupakan Bupati dalam video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut.
Ia diduga melanggar netralitas ASN saat berbicara di pasar murah bersubsidi di Kantor Kecamatan Lemboraiya, Selasa (15/10).
KPU Morut resmi mengusung dua pasangan calon bupati dan wakilnya, yakni Delis Julkarson Hehi-Djira K yang didukung Partai Demokrat, Hanura, PKB, PDIP, Gerindra, PKS, Perindo dan PKN.
Kemudian pasangan Jeffisa Putra A-Ruben Hehi diusung Golkar, NasDem, PSI, dan PBB.
Delis-Djira merupakan pasangan yang menjabat Bupati dan Wakil Morrowal Utara periode 2021-2024. (Antara/jpnn)
Baca artikel lainnya… Isu Narkoba Bisa Ganggu Seleksi Calon di Pilgub Jambi
