saranginews.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni mengatakan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus.
Kaesang sendiri diduga menghilang saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak memanggilnya.
BACA LEBIH LANJUT: Tiba-tiba, Ke Mana Perginya Harapan?
Organisasi antirasuah itu mengaku belum mengetahui keberadaan suami Erina Gudono.
Namun Raja Juli justru mengatakan Kaesang sudah ada di Indonesia.
BACA JUGA: Capek Tak Bisa Hindari Penerbangan Pribadi, Ketua KPK: Link ke O
“Mas Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024 pagi. Sore harinya usai salat Zuhur, Mas Kaesang langsung masuk ke DPP PSI, kata Raja Juli dalam sambutannya, Selasa (3/9).
Kedatangan Kaesang untuk memimpin rapat gabungan penyelesaian dukungan pilkada dan penandatanganan dokumen jaminan.
BACA JUGA: Anies Masih Berpeluang Maju di Pilkada Jakarta, Empat Partai Ini Bisa Berkoalisi
“Hampir setiap hari setelah tanggal 28 Agustus 2024, Mas Kaesang “bekerja” di DPP PSI,” jelasnya.
Bahkan, Raja Juli mengaku kerap bertemu dengan Kaesang selepas jam kantor untuk berdiskusi.
“Kalau saya tidak ke luar kota, sore atau malam hari setelah jam kantor, saya selalu bertemu langsung dengan Mas Kaesang,” kata Wamen ATR/BPN.
Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi sedang menyiapkan surat undangan kepada Kaesang Pangarep untuk menjelaskan dugaan anggapan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
“Suratnya sudah kami siapkan, surat undangannya,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah KPK, Jakarta, Jumat (30/8).
Erina Gudono (istri) dan Kaesang belakangan ini menjadi sorotan media sosial, salah satunya soal dugaan penggunaan jet pribadi saat berangkat ke Amerika Serikat.
Dugaan kejadian tersebut ramai diperbincangkan netizen seperti di media sosial X setelah istri Kaesang, Erina Gudono, memposting pemandangan dari pesawat pribadi melalui media sosial Instagram.
Alex mengungkapkan, Kaesang juga bisa mengumumkan isu-isu yang ditujukan kepadanya secara pribadi dan langsung menjawab banyak pertanyaan masyarakat terkait isu tersebut.
“Sebelum ditelepon, terkadang pihak yang ingin menyampaikan pernyataan sudah memberikan pernyataan mengenai pemberitaan di daerah. Bagus juga maksudnya, mungkin ini akan menghentikan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentunya. sesuai dengan kebutuhan Wapres Bidang Pencegahan dan Pengendalian,” ujarnya.
Alexander mengingatkan, deklarasi tersebut juga harus disertai dengan dokumen pendukung yang sah. (mcr4/jpnn) Pernahkah Anda melihat video baru di bawah ini?
BACA LEBIH LANJUT… YA Bagikan 59 Video Porno Anak dan Dewasa Lewat Telegram