Ingin Berkontribusi di Bidang Farmasi, Unika Atma Jaya Luncurkan Pusat Penelitian CPNRP

saranginews.com, Jakarta – Universitas Katolik Indonesia (Unica) Atma Jaya bekerja sama dengan Dexa Group menyelenggarakan seminar bertajuk “Inovasi Kesehatan Integratif: Menjembatani Farmasi dan Nutraceuticals”.

Acara ini dilaksanakan pada Rabu (09/10) di Gedung Justinus Lt. 15, Kampus Semangi, Unica Atma Jaya.

Baca juga: 865 Siswa Dikirim ke PPG, Atma Jaya Berkomitmen Cetak Guru Profesional Indonesia

Kegiatan ini menandai momen penting bagi Unica Atma Jaya dengan diresmikannya Pusat Penelitian dan Kebijakan Kedokteran dan Gizi (CPNRP).

Pusat penelitian ini diharapkan menjadi pemimpin dalam pengembangan penelitian dan kebijakan di bidang kedokteran dan gizi.

Baca juga: Pohon Soekarno dan Bodhi menghiasi ruang hijau Universitas Atma Jaya

Selain itu, Dexa Award 2024 juga diberikan kepada Kathleen Rebeccah, lulusan farmasi berprestasi, dan Jennifer Indra Marvella, jurusan bioteknologi, yang juga menerima beasiswa Atma sebagai pengakuan atas prestasi akademik mereka.

“Saat ini fokus utama Unica Atma Jaya khususnya persiapan Indonesia Emas 2045 harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) dan riset yang unggul. Kerjasama yang terjalin saat ini tentunya akan mengakselerasi beberapa kajian inovatif yang akan memberikan manfaat besar. kedepannya, pusat ini akan terus menghasilkan kegiatan dan penelitian yang inovatif”, Prof. Yuda Turana, Sp. S(K), Rektor Unica Atma Jaya. 

Baca juga: Unika Atma Jaya menyambut 2.445 mahasiswa baru mengikuti program pendampingan intensif

Sementara itu, Antonia Retno Tyas Utami, Opt., M.Epid selaku konsultan regulasi Badan POM menekankan pentingnya regulasi dalam menghubungkan inovasi farmasi dan nutrisi.

“Dalam konteks pengembangan produk farmasi dan nutrisi, regulasi yang efektif adalah kunci untuk menjamin keamanan, mutu dan manfaat produk sampai ke masyarakat. Kami berharap pusat penelitian ini dapat menjadi mitra strategis dalam membangun landasan ilmiah bagi pengembangan dan regulasi di bidang farmasi. masa depan,” katanya.

Dalam hal ini, Prof. Raymond R. Tjdrawinata, MS, MBA, FRSC, Head of Business Development and Scientific Affairs Dexa Group, membahas keberlanjutan dan inovasi masa depan dalam industri farmasi, khususnya konsep Pharma 4.0.

“Di bidang kedokteran, perkembangan tercepat saat ini terjadi pada molekul kecil dan biologi. Kedua jenis inovasi ini akan terus berkembang dan memberikan solusi medis yang lebih efektif dan tepat sasaran yang pada akhirnya akan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Penelitian, Kolaborasi dan Alumni, Ph.D., Unica Atma Jaya membuka empat pusat penelitian independen pada tahun ini, yaitu Pusat Kajian Komunitas Keberlanjutan (CSSC), Pusat Penelitian dan Kebijakan Farmasi dan Gizi (CPNRP , Atma Aging Research Center (AJARC) dan Pusat Kajian Transformasi Digital dan Pengembangan Pariwisata (PUSDIPAR).

“Tujuan didirikannya pusat-pusat tersebut adalah untuk mendukung jaringan kemitraan, penelitian interdisipliner, meningkatkan kinerja publikasi, memperoleh hibah eksternal dan menaikkan peringkat global sebagai universitas riset,” ujarnya.

Unika Atma Jaya berharap dengan diluncurkannya CPNRP (Pusat Penelitian dan Kebijakan Farmasi & Nutraceutical) dan seminar ini, kolaborasi antara akademisi, industri, dan otoritas regulasi akan semakin diperkuat. 

Melalui dukungan penelitian dan inovasi yang berkelanjutan, Unica Atma Jaya berkomitmen untuk mendorong perkembangan industri kesehatan di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami berharap berbagai hasil penelitian dan kebijakan yang dihasilkan pusat ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan posisi Indonesia di antara negara-negara yang terlibat dalam inovasi kesehatan global. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *