saranginews.com, SURABAYA – Bea Cukai Tanjung Perak dikunjungi Dutch Business Support Office (NBSO) di Surabaya, Indonesia pada Senin (2/9).
Kedatangan delegasi perdagangan pemerintah Belanda untuk membahas peluang bisnis negara tersebut dengan Indonesia.
Baca juga: Bea Cukai Jatim I Akan Gelar Rakor dan FGD, Hal Penting Ini Akan Dibahas
Ensep Dudi Ginanjar, Kepala Divisi Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, mengatakan dalam pertemuan tersebut, Bea Cukai dan Tarif menjelaskan aturannya untuk memudahkan perusahaan Belanda yang ingin berbisnis di Indonesia.
“Salah satunya menggunakan Mekanisme Klasifikasi Barang Impor (PKSI) yang menjadi dasar penghitungan bea masuk atau penetapan kode barang HS sebelum pemberitahuan pabean,” kata ENCEP dalam keterangan resminya, Jumat (6/9). ).
Baca Juga: Bea Cukai Malang Musnahkan Ribuan Berkas Berstatus BTD, Target
Ensep berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan perdagangan Indonesia dan Belanda serta membuka peluang investasi baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Sementara itu, Departemen Bea dan Cukai Kalimantan Selatan (Kalbagsel) bekerja sama dengan Dinas Perdagangan membahas kebijakan perdagangan luar negeri dan menjajaki potensi ekspor Kalimantan Selatan (Kalbagsel) pada Selasa (3/9).
Baca: Kemudahan Pelayanan Pengiriman, Imbalan Bea Cukai dan Retribusi Banten
Keduanya sepakat untuk mengembangkan sektor perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan yang mengalami penurunan kinerja pada tahun 2024.
“Ada dua hal yang perlu diwaspadai di Banjarmasin, yaitu pembahasan menteri mengenai regulasi perdagangan terkini, serta kinerja logistik Indonesia dan peran bea dan cukai terhadap ekspor,” kata Ensep. (mrk/jpnn)