saranginews.com, WASHINGTON DC – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan dua kelompok kapal induk AS, USS Abraham Lincoln dan USS Theodore Roosevelt, untuk tetap berada di Timur Tengah menyusul serangan lain yang dilakukan Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Pernyataan tersebut bermula dari pernyataan Departemen Pertahanan AS pada Minggu (25/8) berdasarkan percakapan telepon antara Austin dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
BACA JUGA: Medali Olimpiade Paris 2024: Indonesia Lebih Baik dari Israel
Dalam pertemuan tersebut, Austin membahas langkah Israel untuk mempertahankan diri dari serangan Hizbullah dan menegaskan hak Israel untuk membela diri.
Austin juga menyatakan keinginan kuat Amerika Serikat untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman dari Iran atau musuh-musuhnya di kawasan.
BACA JUGA: Pengakuan Negara Palestina, Norwegia Tutup Perwakilannya di Israel
“Sebagai bagian dari dukungan itu, Menteri (Austin) telah memerintahkan dua tim kendaraan untuk tetap berada di kawasan tersebut,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS. Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan.
“…dia juga menyatakan dukungannya terhadap perundingan gencatan senjata dan kesimpulan dari perjanjian pembebasan,” tambah Ryder.
BACA JUGA: Peringatan Keras Joe Biden kepada Republik Islam Iran: Jangan Serang Israel!
Pada hari Minggu, Hizbullah mengumumkan peluncuran ratusan roket dan drone ke wilayah Israel pada Sabtu malam (24/8), sebagai pembalasan pertama mereka atas pembunuhan pemimpin seniornya Fouad Shukr pada bulan Juli di Beirut.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah militer Israel membombardir Lebanon selatan dengan serangan udara besar-besaran yang bertujuan mencegah serangan lebih lanjut oleh Hizbullah.
Hizbullah menyebut klaim Israel mengenai serangan pertama tidak masuk akal dan tidak benar.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dijadwalkan memberikan pidato pada hari Minggu untuk membahas situasi tersebut. (semut/dil/jpnn)