Gus Jazil Apresiasi Pembentukan Majelis Kridatama Pancasila, Ini Pesan dan Harapannya

saranginews.com, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menekankan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.

Apalagi di era berpengaruh seperti saat ini, dimana orientasi masyarakat lebih pragmatis, meski masa kini berbeda dengan masa lalu, nilai-nilai Pancasila tetap bisa digunakan.

BACA JUGA: Dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Jokowi, Gus Jazil: Alhamdulillah

“Ini adalah tantangan di saat kritis. Nilai-nilai (yang terkandung dalam Pancasila) tidak boleh diubah. “Nilai-nilai seperti keadilan, keberanian, dan tanggung jawab harus tercermin dalam diri para pemimpin negara,” kata Jazilul Fawaid atau Gus Jazil.

Hal itu disampaikan Gus Jazil saat membuka Sidang Empat Pilar MPR yang digelar dengan Konvensi Majelis Kridatama Pancasila dan mengumumkannya, di ruang delegasi Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/8).

BACA JUGA: Gus Jazil: PKB Tidak Ada Masalah dengan NU, Jangan Lakukan Tindakan yang Tidak Perlu

Gus Jazil mengatakan Indonesia memiliki nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam Pancasila dan dapat diterapkan di segala bidang.

“Meski hanya ada lima aturan, tapi Pancasila bisa bersatu dari Sabang sampai Merauke. Dengan Pancasila, banyak agama dan kepercayaan yang bisa bersatu di Indonesia. Nilai persatuan sudah ada sebelum lahirnya Indonesia,” jelasnya.

BACA JUGA: Saat Mahasiswa Dihadang Polisi di Gerbang Pancasila, Ada yang Marah

Menurut Gus Jazil, pentingnya Pancasila berasal dari tingginya kebudayaan Indonesia.

Pancasila telah menjadi makhluk hidup dan menjadi landasan dalam setiap langkah perjalanan bangsa Indonesia.

Pancasila juga merupakan kekuatan yang mengikat seluruh kehidupan bangsa Indonesia.

Hal ini harus kita ikuti. Pancasila adalah ideologi fundamental yang menjadi jiwa, semangat, dan pemikiran seluruh rakyat Indonesia, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Oleh karena itu, lanjut Gus Jazil, konstitusi dan undang-undang tidak boleh melanggar Pancasila, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, keadilan dan kebudayaan masyarakat, kerukunan Indonesia, demokrasi yang diwujudkan melalui kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan/perwakilan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. .

“Jangan membuat undang-undang yang diskriminatif yang tidak ‘mendamaikan’ dan tidak memecah belah kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, nilai-nilai Pancasila ditegakkan dan diajarkan melalui keteladanan.

Untuk itu, Gus Jazil mengatakan BPIP memberikan hadiah kepada tokoh atau orang yang dianggap pancasila.

“Penghargaan ini sangat penting untuk menjadi teladan, wali, pancasilis,” ujarnya.

Gus Jazil juga tertarik membentuk Dewan Kridatama Pancasila.

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembentukan Dewan Kridatama Pancasila telah mencapai tonggak penting dengan mengajak masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai (Pancasila) dan melestarikan budaya negara.

Ia menilai Dewan Kridatama Pancasila harus menghidupkan kembali kekayaan yang dimiliki Indonesia.

“Majelis Kridatama Pancasila tidak hanya sekedar mendalami dan membahas Pancasila saja, namun harus bisa mengamalkan hal-hal kecil yang bisa dilakukan setiap hari untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang mempunyai kebudayaan tersendiri dan terbaik”, tutupnya.

Sekadar informasi, yang hadir pada Konvensi Majelis Kridatama dan diumumkan bersama Ketua Penyelenggara Dr. A. Hanief Saha Ghofur, Ketua Kelompok Pakar BPIP Prof Ermaya Suradinata, Jenderal Divisi Pujo Widodo (Universitas Pertahanan), KH Abdul Muhaimin, pimpinan dan tokoh BPIP, tokoh masyarakat dan mahasiswa. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *