Anak Muda Diminta Jaga Rekam Jejak Positif di Medsos

saranginews.com – Etika dalam dunia digital sangat penting bagi generasi muda yang aktif berselancar di internet dan jejaring sosial.

Hal ini untuk menghindari efek samping negatif, apalagi jejak digital sulit dihapus. 

BACA JUGA: Selebriti Rusia ini Menangis Saat Sopir Taksi Jatuh di Pinggir Jalan Online

“Generasi muda harus cerdas dan bertanggung jawab dalam berinternet, dengan membangun empat pilar literasi digital,” kata Bambang Tri Santoso, Ketua Kelompok Literasi Digital Departemen Pendidikan.

Pesan tersebut ia sampaikan pada Festival Literasi Digital bertajuk “Etika Siswa di Dunia Digital” di GOR Samaptan, Magelang, Jawa Tengah, baru-baru ini.

BACA: Bikin Geger di Media Sosial, Mantan Ajudan Presiden Yasmin Nur Minta Maaf

Selain itu, perlu juga dilakukan penyeimbangan pemahaman adat istiadat dalam dunia digital itu sendiri, melalui etika digital. Ruang digital tidak ada bedanya dengan dunia nyata, tidak tatap muka. 

“Tidak boleh bertatap muka, tapi harus sopan kepada orang lain dan tidak hati-hati update status,” ujarnya.

BACA JUGA: Soal Peraturan Menteri Dalam Negeri 10 Tahun 2024 Tentang PNS dan Pakaian Dinas PPPK Alhamdulillah

Selain itu, ada tiga pilar literasi digital lainnya yang harus diketahui agar aman di ruang digital. Pemahaman ini penting di tengah arus informasi yang beredar saat ini.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Imam Baihaqi menekankan pentingnya moralitas dalam interaksi sosial, termasuk di dunia digital.

Menurutnya, moralitas harus menjadi landasan dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain, bahkan di jejaring sosial.

“Moralitas menjamin rasa saling menghormati dan bermartabat,” katanya.

Imam mengatakan meski teknologi telah meningkatkan pandangan terhadap moralitas, namun generasi muda harus memahami bahwa moralitas tetap penting di ruang digital, apalagi saat ini banyak kekhawatiran terkait isu moral di era digital. 

“Banyak permasalahan yang muncul akibat penyalahgunaan dunia digital, misalnya perundungan online,” ujarnya.

Di sisi lain, aktivis pendidikan dan pendukung Islami.co lainnya, Ubaidillah Fatawi menegaskan, ada pengaruh moral di dunia digital yang bisa menjadi jebakan bagi generasi muda di masa depan.

Selain itu, platform tersebut akan merekam sinyal digital termasuk apa pun yang diposting di media sosial. 

“Jangan sampai mempersulit pekerjaan karena perusahaan menelusuri sejarah digital yang buruk. Itu yang lumrah saat ini,” ujarnya.

Menurut Ubaidillah, etika digital erat kaitannya dengan keamanan digital. Oleh karena itu, selain harus beretika, kita juga harus berhati-hati dalam membagikan data pribadi.

“Berhati-hatilah juga dalam memposting data pribadi Anda di internet, karena data tersebut dapat digunakan untuk mengakses akun Anda, termasuk nama ayah Anda, nama ibu, tanggal lahir, dan alamat,” tutupnya.

Festival Literasi Digital “Etika Siswa di Dunia Digital” GOR Samapta merupakan salah satu kegiatan Makin Cakap Digital 2024 yang diikuti oleh 13 SMA di Kota Magelang. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *