saranginews.com – Samsung sedang mempertimbangkan untuk membeli bisnis infrastruktur Nokia.
GSA Arena pada Sabtu (31/8) menyebut rumor pengambilalihan perusahaan asal Finlandia itu datang dari sumber yang dirahasiakan.
Baca Juga: Samsung Marketing Day 2024 Berikan Promosi Lebih Menarik, Buruan!
Meskipun Nokia tidak lagi memproduksi ponsel, Nokia masih memiliki pangsa pasar yang penting dalam bisnis infrastruktur.
Di sisi lain, Samsung memang menggeluti bisnis infrastruktur melalui Radio Access Network (RAN), namun pangsa pasarnya kecil.
Baca: Samsung menarik kembali jutaan perangkat di tengah kebakaran
Tahun lalu saja, pangsa pasarnya hanya 6,1% di seluruh dunia.
Sehingga masuk akal untuk mencari perusahaan yang beroperasi di Korea Selatan sehingga dapat memperluas kapabilitas dan kapabilitasnya di bidang tersebut.
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Flip6 Diluncurkan di Paris Edisi 2024
Menurut laporan ini, penjualannya sekitar 10 miliar dolar AS (sekitar 15,4 triliun dolar).
Jika kesepakatan ini rampung, Samsung akan menjadi pemasok RAN terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar 25,6%.
Nokia telah berjuang selama bertahun-tahun untuk bersaing dengan raksasa infrastruktur jaringan global seperti Huawei dan Ericsson.
Posisinya masih kuat dan bisa dikatakan menjadi bagian terpenting dalam industri infrastruktur di dunia.
Tidak mengherankan jika Samsung menyerang Nokia karena layanan dan kemampuannya yang hebat.
Selain rencana akuisisi, Samsung sudah memiliki jalur yang jelas di bisnis infrastruktur.
Posisinya bukanlah hal baru dalam bisnis infrastruktur, karena Samsung telah memproduksi base station, chip, perangkat, radio, dan perangkat utama 4G dan 5G.
Secara global, Samsung juga telah menyediakan teknologi tersebut kepada operator jaringan seperti Telus Kanada, O2 di Jerman, Reliance Jio di India, KDDI dan NTT DoCoMo di Jepang, Dish dan Verizon di AS, dan Vodafone di Inggris. (Provinsi/jpnn)
Baca artikel lainnya… Simak 3 fitur hebat kamera Samsung Galaxy Z Flip6
