saranginews.com, Jakarta – Panitia Seleksi dan Seleksi Calon Rektor (P3CR) telah menetapkan 7 calon rektor Universitas Indonesia periode 2024-2029 dari berbagai fakultas.
Salah satu nama yang terlibat dalam pertukaran itu adalah Prof. Dr. Dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang merupakan dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI).
Baca juga: Daewoong Rekrut Puluhan Talenta Lulusan Universitas Indonesia dan ITB
Prof. Ari Fahriel Siam mewakili kombinasi unik antara pengalaman lapangan, keahlian klinis, kepemimpinan akademis, dan visi internasional.
Dengan latar belakang yang beragam, mulai dari menjadi dokter PTT di pelosok hingga menjadi Dekan Fakultas Kedokteran PTN se-Indonesia dan Ketua Dekan Fakultas Kedokteran di ASEAN, Prof. Larry memiliki pemahaman mendalam mengenai tantangan dan potensi sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca juga: Pandangan Prof. Swendi tentang tantangan dan peluang kecerdasan buatan dalam peradilan sipil
Prof. Ari juga peduli terhadap status pelajar dan penanganan pandemi Covid-19 dengan cara terlibat dalam gugus tugas pengendalian Covid-19 serta aktif memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat luas melalui berbagai platform.
“Dokter merupakan profesi pengabdian, perlu dikukuhkan melalui studi”, Prof. Ya, Sabtu (14/9).
Baca juga: Bangun Pengusaha Muda, BRI dan Universitas Indonesia Kembangkan BRIWORK Startup Center
Lahir pada tanggal 19 Juni 1966 di Jakarta dari keluarga pengusaha Tana Abang yang mewarisi jiwa wirausaha sejak kecil, Prof. Ari menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di FKUI pada tahun 1990. Perjalanan karirnya dimulai dari bawah sebagai pekerja tidak tetap (PTT). ) seorang dokter di daerah terpencil Jambi.
Profesor Airey menjalani pendidikan dokter spesialis penyakit dalam yang diselesaikannya pada tahun 2000, dilanjutkan dengan gelar master di bidang biologi molekuler dari University of Queensland, Australia pada tahun 2001. Pada tahun 2011, beliau menyelesaikan program PhD bidang ilmu biomedis di FKUI, Jakarta.
Tahun 2018 menjadi pencapaian tertingginya di dunia akademik dengan resmi dilantik menjadi guru besar di FKUI. Prof. Ari juga dikenal aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah.
Hingga Agustus 2024, ia telah menerbitkan 129 artikel internasional di Scopus sebagai lead atau co-author, dengan total 4.324 artikel di Google Scholar.
Selain prestasi akademis, Prof. Ari juga dikenal karena dedikasinya dalam pelayanan publik. Ia pernah menjadi relawan di berbagai bencana nasional, antara lain Tsunami Aceh, Gempa Jogja, Banjir Besar Jakarta, Gempa Jawa Barat, dan Gempa Sumatera Barat.
“Ada tujuh inisiatif strategis dengan inisiasi penelitian multidisiplin melalui pembentukan klaster penelitian yang mencakup berbagai fakultas, kemudian pengembangan rencana pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Sistem pengelolaan dan pengarsipan dokumen elektronik akan diterapkan untuk meningkatkan efisiensi administrasi. Selain itu, rencana tersebut juga mencakup penggabungan aspirasi seluruh pemangku kepentingan UI, yang menunjukkan komitmen terhadap inklusivitas dalam pengambilan keputusan.
Fokus pengembangan sumber daya manusia terlihat pada program perencanaan karir yang dirancang khusus bagi tenaga pengajar (dosen) dan tenaga akademik (staf). Untuk meningkatkan visibilitas global antarmuka pengguna. Prof. Ari berencana mengembangkan strategi komunikasi dan branding internasional.
Melalui Ikatan Alumni Universitas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI) Prof. Ari akan melantik dirinya sebagai Rektor Universitas Indonesia periode 2029-2024.
Pengumuman tersebut disampaikan pada 28 Agustus 2024 saat acara debat nasional dengan dukungan kuat dari aktivis mahasiswa legendaris tahun 1970-an Harriman Sirger.
“Prof Ari Pahriel Siam telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan berkontribusi besar bagi FKUI selama menjabat sebagai Dekan. Kami yakin beliau memiliki visi dan kemampuan untuk memajukan UI di masa depan,” kata Harriman Sirgar. (esy/jpnn)