Dinilai Cederai Demokrasi, Ahmad Ali Sebarkan Hasil Survei Bodong

saranginews.com, PALU – Warga Sulawesi Tengah (Sulteng) dikejutkan dengan tingginya terpilihnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri. Alih-alih mempengaruhi masyarakat, survei tersebut justru dicap sebagai berita palsu atau hoaks.

Direktur Eksekutif Organisasi Kebijakan Etis Hasibullah Mulyawan mengatakan politisi punya kebiasaan menarik perhatian publik. Menurutnya, langkah tersebut merugikan demokrasi.

Baca Juga: Jajak Pendapat LSPP: Elektabilitas Lucanti-Shyaparuddin Lebih Baik Dibanding Elektabilitas Toha-Romawi

“Tindakan yang dilakukan tim Kaguba yang mengatasnamakan hasil beberapa organisasi penelitian dan akhirnya tidak terkonfirmasi sangat merugikan demokrasi,” kata Mulyawan dalam siaran persnya, Selasa (15/10). )

Mulyawan mengatakan, tidak menutup kemungkinan salah satu calon memiliki selektivitas yang lebih tinggi dibandingkan calon lainnya. Namun tidak demikian halnya di kubu Ahmed Ali dan Abdul Karim Aljufri, dimana hasil survei yang diklaim Indodata ternyata palsu.

Baca juga: Jajak Pendapat: Hoax Penyebab Utama Konflik Politik

Indodata juga telah mengeluarkan surat pernyataan bernomor 03/INDODATA/V/X/2024. Surat tersebut menjelaskan bahwa berita survei yang dimuat di saluran berita tersebut bukan berasal dari Indodata.

Baca Juga: Kajian Indodata Sumsel: Harry Amalindo – Sedikit Berbeda dengan Popo Ali

Mulyawan menjelaskan, hasil survei yang disebarluaskan tersebut meragukan dan jelas-jelas memiliki kepentingan politik. Jelas sekali bahwa Ahmed Ali ingin mempengaruhi masyarakat dan mengubah opini masyarakat agar memilihnya.

“Dari sudut pandang komunikasi politik, saya melihat ini sebagai upaya calon gubernur Ahmed Ali untuk mempropagandakan lawan politiknya bahwa ia memiliki keunggulan elektoral,” kata Mulyawan.

Kritik Mulyawan menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam mengkomunikasikan informasi pemilu politik agar masyarakat tidak terseret ke dalam narasi yang menyesatkan.

Ia juga memperingatkan bahwa segala upaya manipulasi informasi untuk tujuan politik akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.

Jelang pilkada, Mulyawan meminta semua pihak bertanggung jawab menyampaikan informasi yang akurat dan faktual kepada masyarakat.

Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan demokrasi yang sehat dan adil di Indonesia. (kui/japnn)

Baca artikel lainnya… Lembaga Penelitian INDODATA Menemukan: Perdagangan Rokok Sangat Besar di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *