Prabowo Punya Makan Bergizi Gratis, Ahmad Ali-AKA Siapkan Perlengkapan Sekolahnya

saranginews.com, JAKARTA – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Abdul Karim Aljufri (AKA) meyakini kebijakan makanan bergizi gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto akan berjalan seiring dengan bantuan perlengkapan sekolah gratis yang digagas dirinya dan Wakil Gubernur Ahmad Ali. meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Tengah.

“Sekolah gratis sudah ada selama 12 tahun, kemudian Pak Prabowo datang dengan program makan bergizi gratis dan kami membuatkan perlengkapan sekolah gratis, ini merupakan kesatuan yang ideal untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Sulteng,” kata Koordinator Wilayah Sulawesi, Gerindra.

BACA JUGA: Ahmad Ali-Abdul Karim Nilai Program Pertanian Sebagai Solusi Efektif Permasalahan Sulteng

Menurut AKA, persoalan perlengkapan sekolah seperti baju, sepatu, buku, alat tulis, tas sekolah dan lainnya tidak bisa dianggap remeh.

Banyak orang tua yang mengaku kesulitan melakukan hal tersebut agar anaknya tidak bersekolah.

BACA JUGA: Simak Komitmen Warga Sulteng Ahmad Ali-Abdul Karim terhadap BPJS Kesehatan

Begitu pula dengan psikologi anak yang tidak percaya diri ketika tidak mempunyai perlengkapan untuk bersekolah.

“Sekolah itu gratis, tapi tidak ada bahan ajar sehingga membuat orang tua dan anak rendah diri sehingga memilih tidak bersekolah. “Ini fakta di lapangan, sebagai pemimpin saya harus turun tangan, saya ingin setiap anak di Sulteng fokus belajar saja dan tidak memikirkan bagaimana cara membeli baju, membeli tas dimana, meminta buku kepada siapa. , tidak lebih,” tegas AKA.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Gratis Ahmad Ali-AKA merupakan inovasi hebat yang patut ditiru oleh orang lain

AKA meyakini program makan bergizi gratis dan perlengkapan sekolah gratis menjadi faktor penting investasi jangka panjang di dunia pendidikan untuk melahirkan generasi muda Sulawesi Tengah yang terpelajar dan percaya diri menghadapi bonus demografi Indonesia Emas tahun 2045.

Menurut AKA, banyak kebijakan Prabowo dan Ahmad Ali-AKA yang sejalan, yakni pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai.

Komitmen untuk membangun ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan yang layak, memperbaiki sekolah yang kondisinya saat ini di bawah standar, menaikkan gaji guru dan banyak lagi.

AKA juga menegaskan pihaknya mengembangkan pelatihan vokasi untuk mempersiapkan keahlian dan keterampilan pemuda Sulawesi Tengah di bidangnya masing-masing.

Dia mencontohkan pembukaan program kompetensi yang memenuhi kebutuhan pasar, seperti Morowoli, Palu, dan Morowali yang merupakan perusahaan berbasis nikel dan emas.

Sedangkan di Parigi Moutong dan Banggai, Anda bisa melakukan pekerjaan di bidang peternakan dan pertanian.

“Sesuai dengan kebutuhan dunia industri di Sulteng, pelatihan vokasi bisa dimasukkan dalam kurikulum. Kerja sama antara SMK dengan pihak swasta dan perusahaan publik juga akan kita maksimalkan agar generasi muda Sulteng siap bekerja dan mampu. untuk bersaing secara global. Anda lulus – kata AKA.

Menurut AKA, putus sekolah atau tidak tercapainya rata-rata sekolah (RLS) disebabkan oleh faktor kemiskinan penduduk.

Meski sekolah digratiskan selama 12 tahun sejak era SBY, namun angka putus sekolah sangat tinggi.

Lebih lanjut, juara dunia pencak silat itu membeberkan data terkini, terdapat 29.064 anak usia 16-18 tahun di Sulawesi Tengah yang tidak bersekolah.

Sementara itu, terdapat 208.930 anak usia kuliah antara usia 19 dan 24 tahun yang belum mengenyam bangku kuliah.

“Kami memberikan beasiswa daerah kepada 29.064 siswa SMA/SMK dan 208.930 mahasiswa, serta mendaftarkan anak-anak yang putus sekolah dan menyekolahkannya kembali. Kami pastikan ada beasiswa bagi para guru untuk melanjutkan sekolahnya selama Magister atau Doktor di perguruan tinggi negeri, karena itu kunci peningkatan mutu pendidikan, instrukturnya juga ada,” tegas AKA.

AKA menambahkan, kegagalan dalam menargetkan rata-rata pencapaian pendidikan (RLS) juga dapat mengakibatkan anak-anak bekerja, membantu orang tua, dan menikah dini karena faktor ekonomi.

Untuk itu, Ahmad Ali-AKA mempunyai program peningkatan perekonomian masyarakat seperti 10 ribu wirausaha, pengembangan ekonomi masyarakat 30 ribu HA, pengembangan UKM, pemberian permodalan, bantuan usaha dan lain-lain.

Permasalahan lainnya adalah sulitnya perjalanan ke sekolah.

Hambatan masuk ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada pemerintah, kepala sekolah, bahkan guru yang ingin meningkatkan pendidikan di daerah.

Oleh karena itu, AKA ingin memastikan akses jalan, pembangunan sarana dan prasarana menuju dan dari sekolah layak dan memadai.

Beberapa hal yang pasti akan dilakukan oleh Ahmad Ali dan AKA dan menjadi tanggung jawab provinsi adalah pengembangan wilayah kosong (686 desa), memfasilitasi penyambungan listrik untuk 35.000 rumah tangga yang tidak memiliki jaringan listrik, yang akan memudahkan penyediaan listrik. di daerah 3T. , mempercepat pembangunan, perbaikan dan perataan jalan dan jembatan, serta Pengairan.

Kemudian mempercepat, meningkatkan konektivitas darat dan air antar wilayah teritorial, serta pemeliharaan jalan provinsi dan irigasi yang padat karya.

“Ada masyarakat yang mau sekolah, ada guru yang mau mengajar, tapi aksesnya sulit, tidak ada listrik, tidak ada jaringan telekomunikasi. Saya tidak belajar dan tidak belajar, saya sudah menyerah. “Ini tidak boleh terjadi lagi, saya dan Ahmad Ali akan memastikannya,” pungkas AKA. (dil/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *