Tak Setenar Songket, Kain Angkinan Tetap Mampu Tembus Pasar Internasional

saranginews.com, Palembang – Selain Singket, Palembang juga memiliki kain Angkinan yang menjadi lambang kota Pemmpak.

Kain beludru dijual ke negara tetangga.

Baca juga: Ketum PATRIA Tutupi Bahu Hashim Jojohadikusumo dengan Kain Khas Sumba

Ayu, salah satu perajin kain Angkinan mengungkapkan, kain Angkinan berasal dari Kerajaan Sriwijaya.

“Seni kain Angkinan ini merupakan hasil turun temurun keluarga,” kata Ayew saat ditemui di rumahnya di Jalan Meri Zain, Sungai Les, Kecamatan Palembang, Kaledonia, Selasa (15/10).

Baca Juga: Manakara Expo 2024 menampilkan kain tenun berusia berabad-abad

Ayu mengatakan pembuatan kain angkinan berbeda dengan kain singket jika kain songket ditenun. Kain angkinan disulam dengan benang emas.​

“Kain Angkinan terbuat dari bahan beludru kemudian disulam dengan benang emas dengan banyak corak seperti sulur, kuku kelabang, fingerboard dan lainnya,” kata Ayu.

Baca Juga: Kain Batik Kirei Diluncurkan Bekerja Sama dengan HBN 2024

Kain Angkinan dijadikan berbagai macam kerajinan tangan seperti baju pengantin, sarung bantal, dan souvenir pernikahan.

“Membutuhkan waktu antara dua minggu hingga satu bulan untuk membuat sebuah kerajinan, tergantung tingkat kesulitannya,” jelas Ayo.

“Sebuah kerajinan tangan bernilai Rp 7 lakh, dan satu set sarung bantal serta gaun pengantin bernilai puluhan juta rupee,” lanjut Ayew.

Tak hanya dirinya, Ayu juga mengajak rombongan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kain Ankinan.

Alhamdulillah penjualan kain angkinan kami sudah sampai ke Malaysia, pungkas Ayu. (mcr35/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *