Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Isu Polusi Udara

saranginews.com, JAKARTA – Polusi udara kembali menjadi sorotan pada Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta.

Air Talk Foundation mendesak pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 menjadikan polusi udara sebagai prioritas nasional.

BACA JUGA: Kurangi Polusi Udara, Grab Tambah 1.000 Unit Mobil Listrik

Melalui kerja sama dengan Systemiq, Talking Air berharap dapat menginspirasi tindakan nyata untuk memerangi polusi udara, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberikan advokasi kepada pemerintah.

“Kami berharap dapat mendorong pemerintahan yang akan datang untuk menjadikan isu pencemaran udara sebagai prioritas,” kata Ratna Kartadjomena, Pendiri Talk Air dalam keterangannya, Sabtu (7/9).

BACA JUGA: Kolaborasi TNI AU dan BRIN dalam Pengendalian Pencemaran

Ratna menambahkan, pengendalian pencemaran udara harus didasarkan pada data dan bukti ilmiah. Menurut data BPJS Kesehatan, antara tahun 2018 hingga 2022, penyakit pernapasan akibat polusi udara akan menelan biaya hingga Rp18 triliun.

Dampak ekonomi yang signifikan ini menjadi bukti bahwa polusi udara tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, namun juga menambah beban perekonomian negara.

BACA JUGA: Atasi Masalah Pencemaran, Bicara Udara Gandeng Pemkot Bogor

“Pengendalian polusi udara sangat penting untuk mewujudkan Indonesia Emas, karena berdampak besar bagi kesehatan anak dan generasi mendatang,” imbuhnya.

Talking Air juga mengajukan sejumlah rekomendasi kepada pemerintahan baru, antara lain meningkatkan anggaran untuk peningkatan kualitas udara, meningkatkan sensor pemantauan udara, dan meningkatkan koordinasi lintas batas untuk memerangi polusi udara lintas batas atau lintas batas.

Selain itu, Ratna menyampaikan terima kasih kepada peserta ISF 2024, khususnya sesi tematik kualitas udara.

Menurutnya, konferensi ini merupakan kesempatan bagi para pengambil kebijakan, pelaku industri, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat untuk mencari solusi bersama dalam mengurangi polusi udara di Indonesia.

“Kami berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat meningkatkan upaya pengendalian pencemaran udara dan memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Dirgayuza Setiawan, Editor Buku Strategi Transformasi Nasional karya Prabowo Subianto, menekankan polusi udara berdampak langsung terhadap produktivitas dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Pencemaran udara jika tidak kita jaga maka keadaannya akan semakin parah,” jelas Dirgayuza.

Hal ini juga menyoroti potensi polusi udara sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata talenta global dan mendorong ekonomi hijau.

Mengatasi polusi udara juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan potensi ekonomi hijau, termasuk produksi kendaraan listrik seperti mobil, bus, dan sepeda motor, sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran, tambahnya. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *