Para Pakar Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Web3 di Indonesia

saranginews.com, BALI – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi kripto lengkap kembali hadir di Coinfest Week yang menampilkan Koleksi Tema Sunset Web3 BUIDLRS yang Melepaskan Potensi Web3 Asia Tenggara.

Acara yang diadakan di Valle Bali, Canggu ini merupakan hasil kerjasama PINTU dengan AWS Startups dan Saison Capital.

BACA JUGA: PINTU Pamerkan Pengalaman Trading Tingkat Lanjut untuk Trader Profesional

Dalam BUIDLRS ini, tiga orang ahli berbagi pandangannya tentang pengembangan Web3.

“Industri Web3 di Asia memiliki potensi besar, terutama bagi mereka yang bekerja di lembaga keuangan, karena lingkungan yang mendukungnya sangat baik. “Selain itu, banyak perusahaan dan pemerintah di Asia sudah bereksperimen dengan teknologi blockchain untuk memberikan berbagai solusi,” kata Qin En Looi, partner di Saison Capital.

Baca juga: Dukung Jalan Industri Penjaminan, Jamkrindo Kembangkan Nota Kesepahaman dengan Seluruh Jamkrida

“Saya telah berbicara dengan banyak pengembang Web3 dan mengevaluasi bagaimana pengembang Web3 dapat menjangkau komunitas yang lebih luas. Menurut saya caranya sangat sederhana, seperti mendorong interaksi pengguna untuk bisa memiliki dompet kripto dengan banyak pilihan, seperti login melalui media sosial atau email. Juga bagaimana “User Interaction (UI) dan User Experience (UX) agar lebih mudah diakses. Menurut saya, pengembang Web3 harus berhenti bermalas-malasan dan terus berbenah,” imbuhnya.

Tytan.eth (Ty Blackcard), salah satu pendiri Magnify Cash, menilai pasar Web3 di Asia adalah daya tariknya.

BACA JUGA: SIG dan PUPR Gandeng Tingkatkan Kapasitas Pekerja Konstruksi di IKN

“Jika kita melihat pasar seperti Amerika Serikat dan Kanada, masyarakat di sana sangat berpengetahuan tentang kriptografi. Tantangannya bukan lagi persoalan pengetahuan, melainkan hambatan pendidikan yang memerlukan waktu. Sementara di Asia, khususnya Indonesia, kita berada pada tahap paparan pertama terhadap kripto, serunya.

“Meskipun volume perdagangannya belum besar, namun sangat menarik untuk memperhatikan volume itu sendiri. Selain itu, kerja sama juga tampaknya lebih mudah diakses dan aliran energi lebih leluasa dibandingkan dengan pasar Barat. Begitu banyak energi, uang, dan perhatian yang ada. menuju ke sana, jelasnya.

Menurut laporan Emergen Research, pasar Web3 Asia Tenggara diperkirakan bernilai US$6,4 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 50,2%.

Berdasarkan data Chainalysis, dalam hal adopsi kripto, Indonesia menempati peringkat ke-7 dalam indeks kripto global.

“Kami berharap pasar Web3 akan berkembang pesat di Indonesia dengan tersedianya infrastruktur yang dapat mempertemukan para investor kripto dalam negeri untuk berinvestasi, berdagang dan juga mengarungi dunia Web3 yang semuanya dapat dilakukan melalui suara aplikasi PINTU. “Kami juga yakin bahwa inventor di Indonesia tidak hanya akan bertambah jumlahnya, namun mampu memberikan inovasi dalam skala global,” kata Kepala Regional PINTU Jonathan Hartono (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *