FH UTA’45 Gelar Kompetisi NMCCRD 2024 Memperebutkan Piala Bergilir Rudyono Darsono

saranginews.com, JAKARTA – Fakultas Hukum Universitas Pada tanggal 17 Agustus 1945 (FH UTA’45), Jakarta menyelenggarakan National Moot Court Competition (NMCCRD) Rudyono Darsono 2024.

Kompetisi yang memperebutkan piala Rudyono Darsono ini mengusung tema “Proses Pidana di Bidang Pajak.

BACA JUGA: Telaah Penggunaan Telemedis di Indonesia Nurul Wahdah Raih Juris Doktor UTA ​​45

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi, 17 Agustus 1945 Dr. Jakarta Rudyono Darsono mengemukakan, penegakan hukum pidana di bidang perpajakan sangat penting karena tidak mungkin setiap negara bisa bertahan tanpa pajak.

Oleh karena itu, menurut Rudyon, lulusan hukum harus memahami perpajakan untuk dapat memberikan nasehat, penilaian atau sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya perpajakan bagi bangsa dan negara. Dan ini sangat penting untuk dipahami.

Baca selengkapnya: Memerangi kelompok korupsi Komite Penasihat UTA 45 menyerukan pembatasan kekuasaan partai

“Pentingnya penegakan hukum di bidang perpajakan karena dapat memberikan manfaat hukum. kepastian hukum Melindungi wajib pajak yang patuh dan mencapai keadilan telah membawa UTA ’45 Jakarta Fakultas Hukum ke Pengadilan Nasional Sengketa Kompetisi Rudyono Darsono 2024 (NMCCRD),” kata Rudyono dalam keterangannya dikutip, Kamis (3/10).

Rudyono menambahkan, FH UTA ’45 Jakarta bersama pemerintah sedang mengaktifkan sumber daya agar masyarakat Indonesia memahami pentingnya pajak.

BACA JUGA: UTA 45 Jakarta Minta PTUN Putuskan Kasus Blok SABH Secara Tepat

“UTA ’45 Jakarta mendukung pemerintah dalam memberikan pemahaman masyarakat tentang pajak,” tegas Rudyono.

Rangkaian kegiatan pada kompetisi NMCCRD 2024 dimulai dari awal bulan Juni, dimulai dari Workshop, Seminar, Audisi Online hingga Babak Final.

Serial ini terdiri dari file yang direkam sebelumnya dari 12 Juni hingga 12 Juli, video yang direkam sebelumnya dari 20 Juli hingga 6 Agustus, dan siaran final offline dari 10 hingga 11 September 2024.

Pada babak final, NMCCRD meloloskan empat tim yang bersaing: tim dari Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Universitas Khairun Ternate dan Universitas Bengkulu.

Juri kompetisi ini terdiri dari pengacara dan pakar praktik perpajakan: Syofia Marlianti Tambunan (Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara), Rani Saskia (Kepala Seksi Pidana Militer Kejaksaan Agung DKI Jakarta, Dr. Hardi) Fardiansyah (pengacara atau kuasa hukum) dan penasihat) dan Rekno Nawansari (pimpinan KPP Pusat Jakarta Utara).

Dr J Rajes Khana, Perdana Menteri Jakarta, UTA’45 mengatakan kompetisi ini merupakan salah satu yang diminati Rudyon Darson sebagai pengamat hukum.

Sementara itu, Dr Wagiman, Dekan FH UTA’45 Jakarta, menjelaskan pemilihan topik dalam NMCCRD 2024 didasari oleh pemahaman bahwa pajak sebagai salah satu sumber pendapatan negara mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemerintah dalam menyediakan Dana untuk segala kebutuhan. atau konsumsi. dan biaya-biaya yang diperlukan

Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan biaya. dan negara harus menginvestasikan upayanya dalam meningkatkan efisiensi penerimaan negara. Khususnya pendapatan yang berasal dari sektor pajak.

“Penegakan hukum pidana di bidang perpajakan dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara yang diterima dari pajak,” kata Wagiman.

Wagiman mengatakan kompetisi MMCCRD 2024 merupakan kompetisi yang ketiga kalinya. Setelah pertunjukan kedua dibatalkan karena Covid-19 pada tahun 2019.

Setelah pandemi, lanjutnya, kompetisi baru bisa digelar kembali pada tahun 2024.

“Ini yang ketiga kalinya,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden YPT pada 17 Agustus 1945, Dr. Bambang Sulistomo Jakarta pada sesi penutupan NMCCRD menyampaikan bahwa kompetisi ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri.

Pesan lain yang disampaikan adalah perlunya penegakan hukum untuk menjaga kontrol terhadap bangsa, masyarakat, dan negara.

Bambang menambahkan satu hal lagi: Kita harus mampu menjunjung tinggi etika, hukum, dan mencapai keadilan berdasarkan integritas.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyidikan Wahyu Widodo mengatakan rangkaian kegiatan tersebut menjelaskan pendekatan penegakan hukum di bidang perpajakan. Termasuk penegakan hukum pidana dan administrasi.

“Perpajakan berdampak pada seluruh jajaran negara ini terkait dengan penyidikan di bidang perpajakan,” tegasnya.

Wahyu juga mengingatkan pentingnya peningkatan budaya hukum sepanjang proses pidana melalui pemeriksaan, penyidikan, penuntutan, dan penjatuhan hukuman.

“Pemalsuan faktur pajak adalah pelanggaran paling serius. “Unsur pidananya termasuk unsur perseorangan. elemen tindakan Elemen niat unsur merugikan pendapatan negara,” ujarnya.

Empat perguruan tinggi yang berhasil lolos ke babak final adalah Universitas Kairun, Universitas Bengkulu, Universitas Jakarta 17 Agustus 1945, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setiap peserta diberikan waktu 80 menit untuk menyelesaikan uji coba tiruan berdasarkan nomor urut dan ID pemain yang diberikan pada hari pertama latihan.

Berdasarkan penilaian juri, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat juara pertama. Disusul Universitas Bengkulu (peringkat kedua) pada 17 Agustus 1945 oleh Universitas Jakarta. (juara ketiga) dan Universitas Khairun (juara pertama).

FH UTA 45 Jakarta juga memberikan beberapa penghargaan “Kategori Terbaik” kepada peserta pada kategori Terdakwa Terbaik, Perwira Terbaik, Jaksa Penuntut Umum Terbaik, Hakim Terbaik, Saksi/Ahli Terbaik dan Penasihat Hukum Terbaik.

Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai total puluhan juta rupee, piala, dan hadiah utama.

Pemenang pertama berhak mendapatkan Piala Berputar Rudyono Darsono.

Kagumi kompetisi di tingkat negara bagian.

Hj Syofia Marlianti Tambunan, salah satu juri selaku Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara Sangat memuji kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh UTA ’45 Jakarta.

Kompetisi ini akan mendorong mahasiswa Fakultas Hukum untuk memahami bagaimana sebenarnya persidangan. Dan hasil positifnya akan membuat mahasiswa mampu menekuni berbagai karir seperti hakim, jaksa, pengacara yang terlibat dalam kasus-kasus pengadilan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada UTA 45 Jakarta yang telah menyelenggarakan acara ini. Rata-rata kemampuan peserta dinilai cukup baik. Tapi mungkin saran saya ke depan adalah mengalokasikan waktu lebih banyak atau lebih sedikit untuk bisa memberitakan perlombaan ini lebih luas,” ujarnya.

Anggota juri lainnya, Rani Saskia dari Kejaksaan Agung DKI Jakarta mengatakan, kompetisi ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk tidak hanya diajarkan teori, tapi juga Namun hal itu juga sudah dipraktikkan.

“Saya berharap juara masa depan dapat menggantikan saya. Generasi sekarang lebih pintar. Saya bangga mereka menambah pengetahuan kami. “Ilmu itu mahal. Kami memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun,” kata Rani Saskia.

Rekno Nawansari, Ketua KPP Madya Jakarta Utara, mengatakan, suksesnya kompetisi yang digelar FH UTA ’45 Jakarta ini bisa memberikan motivasi kepada generasi baru. Terutama mahasiswa hukum dari berbagai universitas sebagai peserta benar-benar harus belajar.

“Menurut pendapat saya Setiap orang mempunyai bakat dan mereka hanya perlu melatihnya.” “Semua orang sukses. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan bermanfaat bagi kita semua,” kata Rekno.

Sementara itu, Hardi Fardiansyah selaku promotor menyampaikan bahwa kompetisi ini sangat baik dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai peminatan di bidang hukum.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan bahwa kompetisi ini sangat penting untuk mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan seseorang. terutama keterampilan penilaian

Kompetisi NMCC RD 2024 diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UTA ’45 Jakarta untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa hukum di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuannya.

“Kami membutuhkan waktu tiga bulan sejak permohonan diajukan hingga sidang. Kami berlatih dari pagi hingga malam. “Bersyukur. Hari ini kami menang,” ujarnya.

Pada akhirnya, Rudyono berharap generasi baru khususnya mahasiswa hukum Untuk memahami kejahatan perpajakan yang kita lawan

“Memahami Mengenal hak dan kewajiban petugas pajak. Hak dan kewajiban fasilitas perpajakan Untuk memahami lebih baik “Pajak ini sangat penting di negeri ini,” kata Rudyono (mar1/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *