saranginews.com – Beberapa hari terakhir, video atau klip kelakuan lucu AKBP Condro Sasongko banyak diposting di berbagai media sosial. Netizen menyebutnya sebagai polisi paling lucu di Indonesia.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = ==
Baca juga: Pendeta Sodomi Anak di Polisi Rohul Sahroni Minta Kerja Sama dengan Kementerian Agama
AKBP Condro Sasongko bukan sekadar polisi. Pejabat pusat Polri adalah Kapolda Serang (Kapolares), Polres Banan.
Jauh sebelum dikenal sebagai polisi, Condro merupakan tokoh keluarga sederhana di Trenggalek, Jawa Timur.
Baca juga: VA Nikita Mirzani Dilaporkan ke Polisi
Ia lahir pada tahun 1979, lahir pada tanggal 16 Agustus, putra dari pasangan yang bekerja sebagai guru.
Condro mengenyam pendidikan dasar dan menengah di negara asalnya. “Sekolah Dasar Treng Krala.
Baca juga: Polres Serang Gagal Kirim 4,7 Kg Shabu-Sabu dari Afghanistan,
Condro pindah dari SMA ke Malang setelah lulus. Tujuannya adalah untuk belajar.
Condro kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Namun ia yang awalnya bercita-cita menjadi tentara, memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah.
Syahdan, Condro yang baru menyelesaikan pendidikan tinggi selama dua semester mengikuti proses seleksi belajar di Akademi Militer (Akmil). Saat itu, Akmil masih bersekolah di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau AKABRI.
“Saya bermimpi TNI ada bersama saya,” katanya.
Namun dikatakan berbeda. Terpilihnya Condro tak menyurutkan harapan para kader TNI.
Namun, Condro muda bukanlah orang yang mudah menyerah. Ia mengikuti tiga seleksi untuk masuk Akademi Militer Indonesia.
Sekali lagi, tidak beruntung di Condro. Dia gagal menjadi tentara.
Hal ini tidak menyurutkan semangat Condro untuk ingin menjadi pejabat publik. Ia kemudian menjadi anggota Polri.
Condros memulai karirnya sebagai polisi pada tahun 2000 melalui bintara Polri. Pada titik ini, jalan menuju takdir menjadi lebih jelas.
Setelah bertugas selama kurang lebih 1,5 tahun sebagai bintara di Bhayangkara, Condro terpilih bergabung di Akademi Politik (Akpol) pada tahun 2002.
“Saat itu penerimaan mahasiswa Akpol berasal dari bintara Polri,” ujarnya.
Selang empat tahun pada 2005, Condro menjadi polisi pertama yang berpangkat inspektur dua (ipda) di pundaknya. Tak hanya bersama IPDA, ia menduduki peringkat lima besar lulusan Akpol tahun 2005.
Sebagai anggota Akpol yang berprestasi, Condro langsung ditempatkan di Polda Metro Jaya. Tugas pertamanya adalah memimpin tentara.
Dia kemudian ditugaskan di Polda Jawa Barat. Condro pernah mengaku sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor.
Pada tahun 2021, Condro ditugaskan di Polda Banten. Di kawasan berjuluk Tanah Jawara itu, kedua putranya dititipkan pendidikan di Badan Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten.
Jauh dari kesan serius, Condro terkenal dengan selera humornya yang baik dalam melontarkan leluconnya. Kata teman, sikap saya dibentuk oleh Aca-polica, kata Condro. Namun AKBP Condro baru mulai diumumkan ke publik sebagai polisi dengan tingkah konyolnya pada Januari 2024. Condro pertama kali menerima telegram dari Guru. Nomor Polisi ST/171/1KEP/2024.
Melalui telegram tersebut, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menunjuk Condro sebagai Kapolres Serang menggantikan AKBP Wiwin Setiawan. Fakta ini mendorongnya lebih dekat dengan masyarakat.
Merupakan kebiasaan untuk berjalan keliling desa untuk bertemu langsung dengan penduduk setempat untuk mendapatkan suka dan aspirasi. Condro pun membuka pintu untuk menyalahkan dirinya dan Polri.
Namun diakui Condro, masih ada orang yang ketakutan saat bertemu dengannya. Sekali lagi, kemampuan komunikasi yang dimiliki Condro mampu mencerahkan suasana sehingga membuat penonton merasa nyaman dalam ngobrol dengannya.
“Komunikasi sangat penting. “Salah satunya adalah komunikasi yang baik melalui kesenangan,” tuturnya.
Condro juga ingin berkeliling desa ke desa secara rutin untuk bertemu penduduk setempat. Terkadang seorang pria berusia 45 tahun yang mengalami depresi datang dan memenuhi kebutuhan dasar orang yang membutuhkan.
Setiap kali Condro bertemu orang, sikapnya selalu lucu. Misalnya, mereka yang suka menjauhkan burung dari mobil cenderung ke jendela.
Tubuh Condro yang indah dan rambut yang dicukur membuat banyak karakter tertawa. Kata-katanya pun kerap mengundang gelak tawa.
Alhamdulillah kalau kejeniusan komedi saya diterima masyarakat, saya juga bisa melaporkan beritanya ke Polri untuk masyarakat setempat, kata pria yang mengenakan belangkon reguler jogja itu.
Condro mengatakan kesehariannya tidak lepas dari komedi. Cinta lucu ini terjadi karena dia masih kecil.
“Kalau aku jadikan lelucon atau komedi, rasanya sepi banget karena aku selalu melakukannya,” ucapnya.
Condro menambahkan, keluhan manusia itu berasal dari hati yang harus diwaspadai. Itu sebabnya dia sering turun membantu warga setempat menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Kurangnya air bersih membantu masalah mata pencaharian dan rekreasi,” katanya.
Dibalik karakter sensualnya terdapat keseriusan dalam bertindak. Saat bertugas di Ditreskrimsus Polda Banten, Condro banyak menemukan kasus-kasus kondang yang menyita perhatian masyarakat, khususnya di Tanah Jawara.
Condro Libatkan Terungkapnya Kasus Memasak Masif Para Penyelundup Minyak, Pimpinan Penyidik Gas Palsu Selidiki Penjualan Gas Sponsor BBM di SPBU dan Pengungkapan Penggunaan Beras Bulog yang Salah.
Dalam menanggulangi penipuan beras Bulog, Condro berhasil menangkap 12 tersangka dan menerbitkan barang bukti beras sebanyak 300 ton.
Ia mengatakan, “Terima kasih selama mengabdi di Polres Banteay Meanchey sebelum menjabat sebagai Kapolres Serang, banyak kasus yang menjadi perhatian publik yang ditangani.
Namun Condro juga bisa memberikan nasehat yang memotivasi para pendengarnya. Selasa (10/9/2024) lalu, Condro menemui sembilan mahasiswa yang ditangkap dalam penggerebekan. Para murid berdebat.
Nasihatnya membuat para santri menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya hingga tak kuasa menahan air mata. Anak yang masih bersekolah itu langsung meminta maaf dan memeluk orang tuanya.
Meski suka bercanda, AKBP Condro punya prinsip besar dalam menghadapi siapa. Mungkin ada perbedaan antara orang-orang yang berbicara, apakah mereka anggota politisi nasional atau publik atau penjahat.
“Tentu ketiganya berbeda. Jadi saya bisa menempatkan diri di masing-masing bagian,” ujarnya.
Kegiatan tersebut mengantarkan Condro mendapatkan Penghargaan Presisi dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Republik Indonesia (LEMKAPI). Ya, dia menjaga semangatnya tetap rendah.
AKBP Condro mengatakan: “Saya selalu berusaha menjalankan amanah dan tugas saya sebagai Kapolres Serang dengan baik dan benar.” (mcr34 / saranginews.com)