saranginews.com, JAKARTA – Upaya perbaikan gizi masyarakat dimulai pada tahun 1950-an. Yakni ketika pemerintah bersama PBB mencanangkan program peningkatan jumlah protein nasional pasca Perang Dunia II dan pendudukan Jepang.
Rencana tersebut diwujudkan dengan berdirinya NV Saridele di Yogyakarta pada tahun 1954. Hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Sarihusada.
Baca Juga: 70 tahun Srihusada menunjukkan komitmennya dalam memberikan nutrisi kepada anak bangsa
Untuk mewujudkan generasi emas yang sehat di tahun 2045, bebas anemia dan disabilitas, gizi keluarga menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat ini.
Menjawab tantangan tersebut, Corporate Communications Manager Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan Sarihusada menghadirkan inovasi baru.
Baca Juga: Sarihusada Raih PLA Award 2024, Menteri Bintang Beri Harapan
Sarihusada memperkenalkan inovasi dan memformulasikan Zat Besi C sebagai kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang terbukti secara klinis dapat melipatgandakan penyerapan zat besi, kata Arif Mujaheddin dalam keterangannya.
“Susu SGM Explor merupakan susu pertumbuhan pertama dan satu-satunya yang mengandung zat besi C yang membantu mencegah anemia dan stunting, serta kandungan lain yang mendukung tumbuh kembang anak,” lanjutnya.
Baca juga: Upaya Srihosada Tingkatkan Produktivitas Peternak Sapi Perah dan Koperasi Susu Segar
Ditegaskannya, Srihosada berkomitmen untuk selalu mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan inovasi serta memastikan produknya mudah diakses oleh konsumen.
“Kami memahami bahwa kita tidak bisa sendirian menciptakan generasi emas 2045, untuk itu kita mengadopsi berbagai lapisan masyarakat dengan aktif mengedukasi anak-anak, ibu-ibu, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas tentang pentingnya mengisi makanan bergizi seimbang,” kata Arif.
Sementara itu, Manajer Pabrik Sarihusada Prambanan, Joko Yulianto memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar keselamatan dan kesehatan nasional dan internasional.
“Kami menekankan pentingnya aspek kesehatan dan keselamatan mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan bahan baku, pengemasan produk jadi hingga distribusi ke konsumen,” kata Jocko Julianto.
Dalam memilih bahan baku, kualitas bahan dan pemasok merupakan aspek penting.
Kriteria pemilihan pemasok antara lain persetujuan spesifikasi bahan, tingkat pelayanan pemasok, audit pemasok secara berkala, serta proses kendali mutu yang ketat terhadap setiap bahan baku yang diterima sebelum digunakan dalam produksi, kata Jocko.
Selama 70 tahun, Sarihusada berkomitmen memproduksi susu berkualitas tinggi yang seluruhnya diproduksi sendiri, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan anak di Indonesia.
Pabrik-pabrik yang berlokasi di Yogyakarta dan Klaten Jawa Tengah ini tidak hanya berperan penting dalam produksi, tetapi juga dalam pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Berbagai inovasi dan program kemitraan telah dilaksanakan untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dengan upaya berkelanjutan untuk menjaga standar keamanan dan kualitas, inovasi produk dan pemberdayaan peternak lokal, Sarihusada terus memperkuat posisinya sebagai pionir industri pengolahan susu di Indonesia. (mcr7/jpnn)