saranginews.com, JAKARTA – Terbitnya tiga keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) tentang proses seleksi teknis PPPK 2024, guru, dan tenaga kesehatan (nakes) tahun anggaran 2024 menimbulkan pertanyaan di kalangan petinggi.
KepmenPANRB 347 Tahun 2024, KepmenPANRB 348 Tahun 2024, dan KepmenPANRB 349 Tahun 2024 mengatur tentang pegawai ASN yang tidak masuk dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau tersebar.
BACA JUGA: Seleksi PPPK 2024 Pakai CAT BKN, Bukan Tes Standar, Digelar Honorable Mention.
Kejutan lainnya adalah pegawai honorer yang baru bekerja dua tahun diberi kesempatan mengikuti pemilu PPPK 2024.
“Katanya ingin menghilangkan honor 1,7 juta yang masuk dana BKN. Apakah yang hanya bekerja 2 tahun dan tidak masuk dana yang dimasukkan,” kata Dewan Pembina Forum Honorer K2 Bidang Administrasi. Tenaga Teknis Nur Baitih kepada JPNN, Minggu (25/8).
BACA JUGA: Dirut Nunuk: Rekrutmen PPPK 2024, Exit PPG Tak Akan Gantikan Jabatan Guru Bergengsi.
Dia mengatakan, pemerintah akan menjaga database BKN, namun tidak ada komponen keamanannya.
Memang ada petinggi K2 yang menjadi peserta pertama PPPK Pemilu 2024, namun tak ada artinya jika tak ada desain.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2024, Tanggal 30 Agustus Dinanti Jutaan Pembesar.
Lebih baik lagi jika lembaga yang dimaksud oleh pemerintah daerah adalah lembaga non-bank yang memiliki reputasi baik.
“Setelah dibaca dengan seksama, isi KepmenPANRB 347 Tahun 2024 sangat mengejutkan, karena ada angka-angka yang bisa menjebak,” jelas Bunda Nur, sapaan akrabnya. terkenal.
Pada poin 3, lanjutnya, yang dapat melamar kembali menjadi pejabat publik harus sudah bekerja minimal 2 tahun tanpa henti. Ini adalah lelucon.
Tujuan pemerintah mencegah pengakuan 1,7 juta orang, namun jika diluar itu ada masyarakat yang bukan ASN bisa mengajukan PPPK 2024, apakah tidak akan menimbulkan masalah baru? Pemerintahan baru tidak perlu dibebani beban suksesi.
Ibu Nur mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan dulu honor 1,7 juta yang dimasukkan ke dalam dana tersebut. Setelah selesai, Anda harus menghapus hak istimewa non-database.
“Ini juga akan meresahkan tempat karena semua orang bisa ambil bagian,” ujarnya.
Dia mengatakan, semua tempat akan mengutamakan penerima K2 pada sensus PPPK 2024 karena penipuan dan databasenya banyak, sehingga akan diprioritaskan kepada penerima K2 yang selama ini dianggap tidak memenuhi syarat.
“Ini tidak sesuai dengan tujuan awal, jangan tutup mata karena tahun ini banyak membawa janji,” ujarnya.
Ia mengingatkan kita kembali pada tujuan pertama pemerintah dan Komisi II DPR RI menghapus honor 1,7 juta yang ditulis BKN.
Ibunda Nur juga mengenang janji MenPANRB Azwar Anas yang menyiapkan 1,7 juta NIP bagi para pekerja terhormat yang tergabung dalam dana BKN. Artinya, mereka diuji karena dipastikan lolos dan membawa NIP PPPK.
“Persiapan NIP PPPK dan ujian masuk hanya urusan pemerintah, baru PHP,” ujarnya.
Ia menambahkan, kapan kasus kehormatan K2 akan selesai jika sistemnya tetap sama seperti tahun lalu, terbuka untuk umum. Bedanya, kini dikaitkan dengan bahasa yang digunakan di kantor-kantor pemerintahan.
Jangan lupa, surat lamaran bisa digunakan minimal 2 tahun jika pihak kabupaten ingin menghubungi keluarga petugas atau . .
Kasus seperti ini tidak jarang terjadi, itulah sebabnya para pejabat yang mengabdi selalu diawasi.
Kami berharap pemerintah memberikan perlindungan kepada 1,7 juta pekerja yang ada di database BKN. “Tegaskan janji pemerintah,” kata Nur Baitih (esy/jpnn)