Ketua MPR Bamsoet Kembali Tegaskan Dukungan Indonesia Terhadap Kemerdekaan Palestina

saranginews.com, JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Klaim itu disampaikan Bamsoet pada Minggu (25/8) usai menerima kontrak 2019-2024 di Jakarta. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyen.

BACA JUGA: Partai NasDem siapkan aksi kemanusiaan untuk Palestina sehari sebelum Kongres

Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga menyampaikan keprihatinan mendalam masyarakat Indonesia dan mengutuk keras kebrutalan dan kebrutalan serangan Israel yang terus berlanjut hingga saat ini.

Pada tahun 2024 22 Agustus 40.265 warga Palestina tewas dan 93.144 luka-luka, dengan mayoritas korban sipil adalah perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA: Menlu Retno dianugerahi Penghargaan Bintang atas Konsisten Bela Palestina

Akibat agresi Israel, Indeks Pembangunan Manusia di Gaza berada pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

Selain itu, 1,7 juta orang, atau lebih dari 75 persen penduduk Gaza, terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Kunjungi Delegasi Palestina dan Tegaskan Posisi Indonesia

Hingga saat ini, posisi Indonesia masih tegas mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina, kata Bamsoeto dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, Minggu (25/8).

Ia mengatakan Indonesia juga bersyukur kini semakin banyak dukungan internasional terhadap Palestina.

Pada tahun 2024 pada bulan Juni 145 dari 193 negara PBB telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

“Dukungan negara-negara Eropa juga semakin meningkat, 12 dari 27 negara Eropa sudah mengakui negara Palestina.

Bamsoet menjelaskan, Indonesia selalu bekerja sama dengan diplomasi parlemen agar negara-negara Asia, khususnya ASEAN, mengakui kedaulatan Palestina.

Indonesia dan Malaysia memprakarsai pembentukan Forum Parlemen Asia Tenggara tentang Kemerdekaan Palestina pada tahun 2024. pada bulan Juli

Di forum multilateral sejak 2012 Resolusi Majelis Umum PBB secara resmi mengakui Palestina sebagai negara pengamat non-PBB, dan Indonesia ikut mensponsori resolusi tersebut.

Menurut Bamsoet, hal ini memiliki makna simbolis dan strategis bagi Palestina sebagai pengakuan dunia internasional terhadap eksistensi negaranya.

“Sejak tahun 2015 30 September Bendera Palestina resmi berkibar di luar markas besar PBB di New York. Hal ini tentu saja berkat dukungan sebagian besar negara anggota PBB, termasuk Indonesia.

Bamsoet menjelaskan, Indonesia juga melakukan upaya melalui forum negara-negara OKI sehingga mulai tahun 2023. 7 Oktober mengakhiri agresi militer Israel terhadap Gaza.

Pada tahun 2023 11 November Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan darurat gabungan Liga Arab-OKI di Riyadh dan menyetujui resolusi yang antara lain menyerukan bantuan kemanusiaan segera dan menyerukan penyelidikan atas kejahatan Israel.

Selain itu, Menteri Luar Negeri RI sebagai salah satu perwakilan khusus Liga Arab dan Komisi OKI mempunyai kewenangan untuk memulai proses perdamaian.

Melanjutkan KTT Luar Biasa Perwakilan Khusus Tahun 2023 20-22 November melakukan kunjungan diplomatik ke negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, antara lain Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis.

Perwakilan khusus tersebut juga bertemu dengan beberapa pimpinan tinggi organisasi internasional, seperti Sekretaris Jenderal PBB, Direktur Jenderal WHO, Presiden ICRC dan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia.

Pada tahun 2024 5 Maret Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam konferensi luar biasa para menteri luar negeri OKI.

“Hasilnya antara lain berlanjutnya pendanaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Tengah, dukungan Afrika Selatan terhadap kasus melawan Israel di Mahkamah Internasional, dan mobilisasi dukungan internasional terhadap keanggotaan Palestina di PBB,” jelas Bamsoet. .

Dukungan terhadap Palestina juga tercermin pada tahun 2024. pada KTT OKI ke-15 yang diadakan di Gambia pada bulan Mei.

KTT tersebut mengadopsi resolusi mengenai Palestina yang antara lain mengutuk keras agresi Israel, menuntut diakhirinya genosida Israel, pembersihan etnis dan kejahatan perang, serta menghentikan pasokan senjata ke Israel.

Pada tahun 2024 26 Mei Pertemuan dengan para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa setingkat menteri luar negeri OKI-Liga Arab berlangsung di Brussels.

Secara keseluruhan, pertemuan tersebut menyepakati pentingnya gencatan senjata dan akses terhadap bantuan kemanusiaan serta proses politik menuju solusi dua negara.

“Saya dan seluruh rakyat Indonesia berharap konflik di Palestina segera berakhir. Apalagi Palestina dapat segera terwujud sebagai negara yang berdaulat penuh dan direvitalisasi dengan pembangunan di segala bidang,” kata Bamsoet.

Perlu diketahui, pertemuan dengan Ketua MPR Bamsoet juga dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun dan Departemen Hubungan Internasional Kelompok Penaklukan Palestina Zayoud Faraj. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *