saranginews.com, Jakarta – Yayasan Bakti Barito bermitra dengan filantropi Indonesia untuk mempercepat pencapaian keadilan sosial dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) di Indonesia.
Ia bekerja sama dengan Asia Philanthropy Circle dalam menerbitkan buku “A Philanthropist’s Guide to Giving: Berbagai Common Asian Understandings” versi bahasa Indonesia.
Baca Juga: Yayasan Bakhti Barito, STIR Pendikan & Kemendikbud Berkolaborasi Tingkatkan Kapasitas Guru
Direktur Yayasan Bakhti Barito Diane Purbasari mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memperluas pemahaman dan praktik filantropi strategis di Indonesia.
Hal ini merupakan bagian dari upaya mencapai tujuan pembangunan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan di berbagai sektor.
Baca Juga: Yayasan Bukalapak dan Bakhti Barito memberdayakan UKM dalam pengelolaan sampah
“Yayasan Bakhti Barito dan mitra berupaya untuk mempromosikan pentingnya filantropi berbasis data dan penelitian dalam menciptakan solusi efektif terhadap tantangan sosial yang kompleks melalui kolaborasi mereka dalam menerbitkan buku ini,” kata Diane saat peluncuran buku di Jakarta, Jumat (23). . ). /8).
Diane menjelaskan bahwa buku ini mencakup berbagai tahapan perjalanan filantropi, mulai dari perancangan strategi hingga penilaian dampak dan kolaborasi yang efektif.
Baca Juga: Mewujudkan Pendidikan Berkelanjutan Yayasan Bhakti Barito Gandeng STiR Education
Disusun oleh anggota Asian Philanthropy Circle, berisi 31 studi kasus dari delapan negara di Asia.
Buku ini menginspirasi filantropi strategis di komunitas berbahasa Indonesia dan membangun kapasitas filantropi di ekosistem lokal.
“A Philanthropist’s Guide to Giving tidak hanya sekedar panduan praktis, namun juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan kawasan dalam memajukan agenda filantropi di Asia, semoga menginspirasi inisiatif serupa di Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, penerbitan buku ini akan menyebarkan konsep dan praktik filantropi strategis kepada masyarakat luas dan mendorong lebih banyak individu dan kelompok untuk terlibat dalam filantropi yang berdampak.
World Giving Index dari Yayasan Bantuan Amalin menobatkan Indonesia sebagai negara paling filantropis di dunia selama enam tahun berturut-turut.
Berdasarkan Survei Filantropi Indonesia 2024, 89% organisasi filantropi di Indonesia telah menyelaraskan programnya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Filantropi berperan penting dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di berbagai negara, khususnya melalui kontribusi di bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan dan perlindungan lingkungan.
Salah satu yayasan filantropi di Indonesia adalah Yayasan Bakhti Barito yang didirikan oleh Prajogo Pangestu dan istrinya Harlina Jandinegara, sebuah yayasan filantropi milik Barito Pacific Group yang fokus pada inisiatif sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Lindungi lingkungan melalui program berkelanjutan. (esy/jpnn)
Baca artikel lain… Diplomasi penjualan Indonesia mendapat momentum jelang kunjungan Paus Fransiskus