saranginews.com, MAKASSAR – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong pengelolaan produk hortikultura dalam skala lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Mentan Amran saat membuka acara pengelolaan sumber daya tanaman dalam negeri bekerja sama dengan Organisasi Pembangunan Berkelanjutan Kabinet Indonesia (OASE KIM) yang digelar di Gedung Andi Amran Sulaiman (AAS), Makassar. .
UPDATE: Didorong tingkatkan ketahanan pangan dalam negeri, Bamsoet: Tidak bergantung pada impor
Mentan Amran mengatakan pengelolaan hasil pertanian melalui program P2L (Pertanian Pangan Berkelanjutan) dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menekan pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Ia mengatakan pemanfaatan pekarangan belakang sebagai sumber pangan merupakan cara sederhana dan efektif untuk mencapai ketahanan pangan dari skala rumah tangga.
BACA JUGA: Menanti Darurat Pangan di Kepahiang, Kementan dan Pemkab Berkoordinasi Perluas Program PAT
Menteri Pertanian Amran menekankan pentingnya meningkatkan potensi pekarangan sebagai sumber pangan.
Menteri Pertanian Amran dalam keterangannya, Kamis (22 Agustus), mengatakan: “Dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah kita, kita dapat menciptakan sumber pangan yang berkelanjutan dan memberikan lebih banyak pendapatan bagi keluarga”.
UPDATE: Menteri Pertanian Amran mengungkapkan varietas padi bermutu berhasil diuji coba di Lumbung Pangan Merauke
Menurut Menteri Pertanian Amran, dengan terus memperkuat program seperti ini, masyarakat dapat menekan pengeluaran rumah tangga dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
Bahkan, Menteri Pertanian Amran mengatakan program ini berpotensi membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kalau seluruh ibu rumah tangga dan OASE berinisiatif memanfaatkan halaman belakang rumahnya untuk makan, maka biayanya bisa ditekan sebesar Rp 2 juta per bulan. Kalau 280 juta (WNI) dibagi 4 maka ada jutaan rumah tangga 70. Kalau angka ini dikalikan dua juta, berarti kita bisa menghemat hingga Rp 1.400 triliun yang masuk dalam APBN kita,” jelas Menteri Pertanian Amran.
Sekretaris Tim PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Zulfitriani sangat senang dan menerima proyek ini.
Ia menilai acara ini dapat mendorong para ibu rumah tangga untuk meningkatkan produksi dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan.
“Hal-hal yang diberikan dapat meningkatkan kemandirian dan produktivitas ibu rumah tangga dalam memanfaatkan kebunnya,” jelas Zulfitriani. Tim Sulawesi Selatan kami antusias dan aktif bertanya tentang produksi bioflok dan hidroponik. “
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Andi Herfida Manytar pun mengungkapkan reaksi positif terhadap acara tersebut.
Dikatakannya, proyek ini sangat bermanfaat dalam memberikan informasi praktis seperti strategi penanaman dan jenis tanaman yang cocok ditanam di pekarangan.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi kami, kami diberikan informasi bagaimana memanfaatkan lahan kosong, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki lahan, kami diajarkan bagaimana memanfaatkan pekarangan dalam dalam cara kami bekerja sehari-hari. kebutuhannya,” katanya.
Proyek yang melibatkan banyak pekerja profesional dan berpengalaman di bidang hortikultura ini diharapkan dapat mendorong para peserta untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan untuk menghasilkan produk pangan yang berkualitas.
Diharapkan mereka yang mengikuti acara ini tidak hanya memiliki kemampuan dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, namun juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat.
Sebagai informasi, Ibu Negara Iriana Jokowi juga turut hadir dalam acara tersebut.
Selain itu, proyek ini melibatkan ratusan peserta, mulai dari ibu rumah tangga, Forkopimda, PKK, Dharma Pertiwi, hingga kelompok perempuan tani.
Selain berkesempatan berinteraksi dengan Ibu Negara, peserta juga mendapatkan pelatihan dan dukungan terkait pengelolaan hasil pertanian seperti budidaya pekarangan secara hidroponik, perbaikan tanah pekarangan, dan bioflok ikan lele (mrk/jpnn).