saranginews.com, DENPASAR – Sekitar 15 ribu anggota Banser dan Pagar Nusa mengikuti seruan setia kepada NKRI dan Kiai NU di Lapangan Padanggalak, Denpasar, Bali pada Jumat (23/8).
Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addinjauharuddin menegaskan, aksi unjuk rasa digelar hanya untuk menunjukkan kesetiaan Banser dan Pagar Nusa kepada Kiai NU.
BACA JUGA: 2 pelaku penyerangan Kiai dan Banser di Karawang ditangkap polisi
Ia membantah kegiatan tersebut ada kaitannya dengan agenda politik praktis di Pulau Dewata.
Informasi tersebut disampaikan Addin saat memimpin Tantangan Kesetiaan kepada NKRI dan Kiai NU bersama Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen.
Baca Juga: PBNU akan Hapus PKB
“Tantangan Kesetiaan ini tidak ada hubungannya dengan agenda politik praktis apapun, termasuk PKB (Muktamar),” kata Addin.
Ia mengatakan Banser dan Pagar Nusa merasa perlu mengambil sikap terhadap dinamika yang terjadi saat ini sebagai badan otonom di bawah NU.
BACA JUGA: Pansus PBNU Ajak Muktamir Kembalikan PKB ke Khitah 1998
Menurut Add, seruan kesetiaan kepada NKRI dan Kiaai NU penting untuk diemban. Selain menunjukkan kesetiaan kepada Kiai NU, anggota GP Ansor ingin memastikan Banser dan Pagar Nusa siap bertindak jika diinstruksikan Kiai NU, apalagi jika ada yang sengaja tidak menghormatinya.
“Akhir-akhir ini banyak terjadi kejadian dengan Kiai NU. Banyak Kiai NU yang dihina, dicaci-maki, dipukuli dan lain-lain.
Menurutnya, para anggota berjanji akan setia dan patuh kepada Kiai NU. Ditegaskannya, seruan setia kepada NKRI dan Kiai NU merupakan agenda sehari-hari yang diselenggarakan Banser dan Pagar Nusa.
Kali ini mereka sengaja memilih lokasi di Bali, karena pulau dewata dianggap sebagai tempat keberagaman.
Menurut Addi, hal itu sejalan dengan semangat yang dibawa Banser dan Pagar Noosa dalam aksinya.
Meski hanya sehari jelang kongres PKB, Addin Banser dan Pagar Nusa kembali menegaskan tak terlibat dalam urusan politik praktis.
Addin menambahkan, Banser dan Pagar Nusa telah melihat perkembangan yang dinamis dari akarnya. Dinamika ini berpotensi merendahkan harkat dan martabat jamaah NU.
Dinamika ini tidak bisa diabaikan karena berpotensi merusak dan mendegradasi struktur organisasi Kiai NU.
Oleh karena itu, Banser dan Pagar mengambil tindakan. Banser dan Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika muruah PBNU diganggu, ketika para kiai kita dihina dan dihina, ujarnya.
Senada dengan Addin, Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen Banser dan Pagar Nusa mengatakan, aksi unjuk rasa yang digelar di Bali merupakan agenda rutin.
Tujuannya agar kedua organisasi tersebut kuat. Dia memastikan tidak ada unsur politik dalam agenda yang mereka sampaikan.
“Kita semua berada di bawah komando satu PBNU. Komitmen ini sudah mendarah daging dan mendarah daging di hati, pikiran dan tindakan kader Ansor, Banser dan Pagar Nusa sejak awal,” kata Nabil.(flo/jpnn) Simak! Redaksi Pilih Video: