saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya kembali menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan global asal Jepang pada tanggal 2.
Perusahaan global asal Jepang tersebut antara lain Japan International Cooperation Agency (JICA), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), MARUBENI, Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX), dan Toyota Tsusho Indonesia.
BACA JUGA: Pertamina dan Siemens Energy siap bekerja sama mewujudkan transisi energi berkelanjutan
Bekerja sama untuk mencapai tujuan pemerintah untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca (NZE) pada tahun 2060.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan AZEC merupakan forum antar lembaga pemerintah. Pemimpin industri dan pakar Memainkan peran penting dalam energi terbarukan dan praktik berkelanjutan di semua sektor di dunia.
BACA JUGA: Pabrik Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda mempercepat pengisian ulang Avtur di pesawat
Ia mengatakan forum AZEC fokus pada pembangunan berkelanjutan dan mendorong agenda NZE.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra dan pemangku kepentingan yang telah mewujudkan inisiatif ini. Keputusan dan keahlian yang diperoleh sangat berharga untuk memulai inisiatif ini bersama-sama,” kata Menko Airlangga.
BACA JUGA: Menko Airlangga memimpin pertemuan bilateral AZEC dan pemerintah Jepang membenarkan hal tersebut
Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi Ia menambahkan, kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang merupakan salah satu landasan utama untuk mendorong ekosistem bisnis karbon di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan target NZE Indonesia 2060.
Penandatanganan kerja sama ini memperkuat perjanjian-perjanjian sebelumnya di beberapa bidang. termasuk kemungkinan kerja sama asuransi perdagangan dan kredit era transisi energi
Kemudian pengukuran pembangkit panas bumi dan pemilihan emisi metana di lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori, injeksi CO2 CCUS-EOR di lapangan Sukowati (Fase 2), dan produksi bioenergi dengan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storage In South Sumatra daerah).
Penandatangan antara lain Emma Sri Martini, Direktur Keuangan Pertamina, A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina, A. Salyadi Saputra, Takeda Sachiko (JICA), Kazuki Hondo (NEXI), Wataru Ikushima (MARUBENI), Tomomi Yamada (JAPEX), dan Hiroyuki Mori (JOGMEC).
Selain itu, pengurusan dan holding sejumlah sub-saham Pertamina adalah Oki Muraza (Senior Vice President Inovasi Teknologi), Chalid Said Salim (Direktur Utama Pertamina Hulu Energy), Julfi Hadi (Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy). ), Muhamad Arifin (Direktur Regional 4 Pertamina EP), Andry (General Manager JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi) dan Zulfikar Akbar (GM Zona 11 Pertamina EP).
Pada Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 tahun 2024 yang dihadiri para pemimpin perusahaan energi internasional, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan pihaknya berkomitmen penuh mendukung pemerintah mewujudkan NZE pada tahun 2060.
Kerja sama dengan perusahaan asing asal Jepang diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan tersebut.
“Kami memiliki tujuan yang sama untuk mengurangi emisi karbon dengan menjajaki potensi dan peluang kerja sama dalam produksi energi ramah lingkungan dan bebas karbon,” kata Emma Sri Martini di sela-sela penandatanganan.
Penandatanganan kerja sama antara Pertamina dengan seluruh perusahaan Jepang dilakukan pada Selasa (20/8) di Grha Pertamina dan resmi digelar pada tanggal 2.
Emma menambahkan, kemitraan dengan perusahaan Jepang tersebut merupakan langkah penting bagi Pertamina untuk memimpin transisi energi di Indonesia.
Beberapa inisiatif transisi energi telah dilakukan oleh Pertamina. Hal ini termasuk peningkatan energi panas bumi. pengembangan energi hijau perdagangan hidrogen pengembangan biorefinery menggunakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon serta mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik
“Pertamina akan berkolaborasi dengan perusahaan nasional dan global untuk mendukung dekarbonisasi dan transisi energi di Indonesia, sekaligus menciptakan bisnis baru yang lebih berkelanjutan,” tegas Emma.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communications Pertamina, menambahkan kerja sama Pertamina dengan beberapa perusahaan Jepang menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan NZE lebih cepat.
Ia menegaskan, Pertamina memiliki beberapa proyek energi hijau dan pengurangan karbon.
“Dengan kerja sama tujuan pengembangan energi hijau dan pengurangan emisi karbon akan terlaksana lebih cepat dan efisien untuk mencapai tujuan NZE,” tambah Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi gas rumah kaca pada tahun 2060 dengan mendukung berbagai proyek. yang berdampak langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut selaras dengan upaya keberlanjutan di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina (mrk/jpnn) Video terpopuler saat ini: