saranginews.com – Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membersihkan Partai Gerakan Rakyat (PKB).
Hal ini terkait konflik PBNU dan PKB yang terjadi saat ini.
BACA JUGA: Cak Imin Tolak Ajakan PBNU Bertemu. KH Umarsyah: Kami bingung
“Itulah yang akan kita putuskan. DPP PKB akan kita integrasikan ke dalam PKB sesuai dengan harapan para pakar, produser, dan pengurus NU,” kata Ketua PBNU Umarsyah di kantor PBNU, Rabu (21/8).
Sementara itu, Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis mengatakan, PKB sangat istimewa.
BACA JUGA: Amanah Bangkalan serukan MLB PBNU
Namun, ia mengingatkan, parpol pembentuk PKB dulu adalah PBNU.
Untuk itu PBNU berupaya menghidupkan kembali keberkahan PKB sesuai dengan tradisi para ulama dan visi bangsa.
BACA JUGA: Pengurus Pesantren Buntat Ingatkan Tindakan PBNU Ingin Memecah Ulama.
“Kami ingin kembalikan politik. Selama itu menjadi kurikulum dan bagian dari visi nasional, itu yang akan kami kembalikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Ahmad Iman Sukri mengaku tidak mengetahui adanya upaya PBNU untuk mencampuri urusan internal PKB.
Pengumuman itu disampaikan Iman setelah Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Ahyar asal Tebuireng, Jawa Timur, diberi wewenang untuk memajukan PKB.
Iman mengatakan, sejarah lahirnya PKB erat kaitannya dengan NU. Namun kelompok pemilik Bintang Sembilan dan PBNU merupakan entitas yang berbeda.
“Hubungan PKB dan Nahdlatul Ulama merupakan wadah ambisi politik anggota NU, bukan PBNU,” kata Iman, Minggu (13/8). (mcr4/jpnn)Jangan lewatkan video baru kami: