Menko Airlangga: Orkestrasi Pemangku Kepentingan Penting untuk Wujudkan Target Inklusi

saranginews.com, JAKARTA – Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dan juga mencapai tujuan mencapai inklusi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045.

Hal tersebut merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi seluruh anggota Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dengan tujuan mempercepat pertumbuhan literasi keuangan dan inklusi masyarakat.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Perubahan iklim membutuhkan tindakan cepat dari semua negara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pencapaian baik ini merupakan hasil kerja keras dan kerja sama seluruh anggota DNKI, pengusaha sektor keuangan, swasta, dan mitra pembangunan pemerintah.

“Seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam kerja sama yang harmonis dalam kerangka Strategi Nasional Keuangan Inklusi (SNKI),” jelas Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Harian DNKI pada pembukaan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan ( GENCARKAN) di Jakarta, Kamis (22 Agustus).

BACA JUGA: Menko Airlangga Temui Menteri HAM Singapura, Rupanya Dibahas

Dalam kerangka DNAI, berbagai program dilaksanakan untuk meningkatkan inklusi keuangan, khususnya edukasi keuangan yang dilakukan pada tahun 2023 yang menjangkau lebih dari 10 juta peserta.

Program Satu Rekening Pelajar (KEJAR) juga diterapkan sehingga total ada sekitar 58 juta rekening yang dibuka sejak tahun 2015, atau 86% dari total jumlah pelajar di Indonesia.

BACA JUGA: Kader Golkar: Mundurnya Airlanggi Bukan Salah Jokowi

Selain itu, Program Pemberdayaan Intangibles juga telah membantu masyarakat dan usaha mikro dan kecil (UMK) mendapatkan akses terhadap layanan keuangan formal.

Inovasi teknologi sistem pembayaran seperti QRIS juga telah menjangkau lebih dari 45 juta pengguna, dan sekitar 156,4 juta pengguna juga telah menggunakan e-money.

“Perkembangan layanan keuangan digital dan teknologi keuangan saat ini telah berkontribusi terhadap perluasan akses terhadap layanan keuangan formal bagi masyarakat yang selama ini tidak dapat mengakses layanan keuangan karena jarak, keterbatasan jalur akses keuangan, hambatan administratif dan biaya,” ujarnya. . Menteri Koordinator Airlangga.

Berbagai program bantuan pemerintah yang disalurkan melalui jalur cashless atau e-wallet juga turut meningkatkan inklusi keuangan nasional.

Hal ini antara lain dibuktikan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan kepada 9,16 juta KPM, Program Prakerja yang menjangkau lebih dari 18 juta penerima manfaat, dan Pinjaman Usaha Rakyat (KUR) yang menjangkau lebih dari 43 juta KPM. peminjam dengan total penyaluran pinjaman Rp 449 triliun, kartu tani yang disalurkan kepada 10,69 juta petani, dan KIP Kuliah yang disalurkan kepada 666,7 ribu pelajar.

Selain itu, BOS nontunai dan program transaksi nontunai untuk layanan pemerintah telah terbukti mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Tahun depan survei bisa dilakukan secara penuh sehingga semua produk yang diuji masuk tidak hanya dalam kerangka OZhK, tetapi juga dalam program pemerintah lainnya. “Kami mendukung program-program tersebut sebagai layanan keuangan melalui berbagai layanan, dan setiap tahun jumlahnya besar”, kata Menko Airlangga.

Perlindungan konsumen, dukungan kebijakan dan peraturan terus diperkuat untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap layanan keuangan yang berkualitas.

Di sisi lain, terdapat tantangan yang belum diatasi, termasuk kesenjangan antara tingkat melek huruf dan inklusi keuangan.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan simbolis program inklusi keuangan yaitu KEJAR, Dana Tabungan Pelajar dan Remaja (SIMUDA), Kredit/Pembiayaan Terhadap Pemberi Pinjaman Uang (K/PMR) dan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian/Peternakan (K/PSP). juga dilakukan pada kesempatan tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Inda Kurniawati, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, anggota Dewan Komisioner OJK yaitu Mirza Adityaswara, Inarno Jajadi, Agusman dan Friederika Widyasari, Perwakilan Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan. dari Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan dan perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian Hario Limanseto. (Jepang)

BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Ilmuwan telah menunjuk Bahlil Lahadalia yang pantas menggantikan Airlangga dan memimpin Golkar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *