AZEC 2024: Pertamina-JOGMEC Memperkuat Komitmen Transisi Energi di Bidang Emisi Metana

saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan Organisasi Keamanan Logam dan Energi Jepang (JOGMEC) menandatangani perjanjian studi bersama (JSA) untuk memperkuat kerja sama pengukuran dan kuantifikasi emisi metana.

Sinergi ini bertujuan untuk melakukan kajian komprehensif untuk mengukur dan mengkuantifikasi emisi metana dari kegiatan migas, serta mendorong upaya penurunan emisi metana di blok Dongi-Matindok dan JOB Tomori.

BACA JUGA: AZEC 2024: Pertamina dan JICA berkolaborasi memperkuat upaya transisi energi Indonesia

Hal ini merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk mengatasi isu penting yaitu pengurangan emisi metana di sektor energi untuk mempercepat transisi energi dan mengatasi perubahan iklim.

JSA ditandatangani pada Pertemuan Tingkat Menteri AZEC tahun 2024 di Jakarta oleh Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina Saljadi Saputra, Direktur Pertamina Region 4 EP Muhammad Arifin dan General Manager Pertamina Medco E&P JOB Tomori Sulawesi Andri.

BACA JUGA: Pertama di ASEAN, Pertamina Patra Niaga raih sertifikasi distribusi SAF internasional

Juga, EVP, Anggota Dewan Direksi JOGMEC (Energy Business) JOGMEC Hiroyuki Mori.

JSA ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya pada Forum Kreasi Bersama Ekonomi ASEAN-Jepang di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Nol Emisi Asia (AZEC) di Tokyo tahun 2023.

BACA JUGA: Pertamina-Hyundai Motor Company sepakat mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina Saljadi Saputra menekankan pentingnya kolaborasi ini.

Ia mengungkapkan, penandatanganan ini menandai langkah maju Pertamina untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Pengukuran emisi metana yang akurat sangat penting karena berpotensi menyebabkan pemanasan global, hingga 28 kali lipat dibandingkan karbon dioksida, sehingga emisi metana penting bagi Pertamina untuk memitigasi perubahan iklim.

“Kemitraan dengan JOGMEC akan mendukung kami untuk menyelaraskan dengan praktik terbaik global dan meningkatkan kemampuan Pertamina dalam mengelola emisi metana,” kata Sagliadi.

Vice President Corporate Communications Pertamina Fajar Joko Santoso menambahkan, Pertamina merupakan perusahaan Indonesia pertama yang bergabung dalam Oil & Gas Methane Partnership 2.0 (OGMP 2.0), sebuah inisiatif pelaporan dan mitigasi gas metana global, dimana kerja sama Pertamina dengan JOGminaC mencerminkan komitmen reductaC. . emisi metana.

“Kami berharap ke depan dapat meningkatkan kerja sama untuk mendorong bisnis berkelanjutan di seluruh perusahaan Pertamina,” kata Fajar.

Dikatakannya, dengan bersinergi dengan para pemimpin industri dan menggunakan teknologi baru, Pertamina dapat memimpin pengelolaan gas metana, yang pada akhirnya dapat mendukung Nationally Defeded Contribution (NDC) Indonesia dari sektor energi.

Hiroyuki Mori sangat antusias dengan kolaborasi antara Pertamina dan JOGMEC.

Kedua belah pihak telah lama bersinergi dalam pengembangan sumber daya energi dan menjalin hubungan baik.

Saya menantikan kolaborasi melalui JSA ini dalam proyek yang menantang mengenai pengelolaan emisi metana dalam rantai nilai gas alam.

“Melalui proyek ini kami akan mempelajari cara efektif untuk mengurangi emisi metana dengan menggunakan metode standar internasional, berdasarkan kondisi saat ini di Asia Tenggara,” kata Hiroyuki.

Kolaborasi yang sedang berlangsung antara Pertamina dan JOGMEC sebagai bagian dari AZEC menunjukkan komitmen kedua belah pihak dalam mengatasi tantangan lingkungan global dan bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan.

Pertemuan AZEC merupakan forum penting untuk diskusi dan promosi upaya dekarbonisasi dan transisi energi. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *