TKN Fanta Adakan Panen Raya Singkong Bersama Petani Pelajar

saranginews.com, Bogor – Tim Kerjasama Nasional (TKN) Fanta melaksanakan panen singkong secara besar-besaran di lahan kelolaan Desa Fanta, Desa Benteng, Kecamatan Ciampia, Provinsi Bogor.

Acara tersebut dihadiri oleh Komandan TKN Fanta Arif Ruzid Hassan dan dua Wakil Komandan Wawan Sugyanto dan Mesakh Habari, Koordinator Fanta Nusantara Baguis Pamungkas dan Koordinator Fanta Easy Brenda Boulang serta tim Markas Fanta (Fanta Headquarter).​

Baca juga: Panen Benih Bawang Putih di NTB, Langkah Konkrit Menuju Swasembada Nasional

Wahyu Syarif Hidayat, perwakilan Kepala Desa Desa Wisata Wendeng mengatakan, Desa Wendeng fokus pada bidang pertanian khususnya petani muda dan dikelola dengan konsep taman ekologi pertanian yang memadukan peternakan dan pariwisata menjadi satu.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Komandan TKN Finta yang telah datang ke desa Benteng dan melihat langsung desa tersebut.​

Baca juga: Indonesia Ekspor Pertama Kalinya 27 Ton Singkong Beku ke Curacao

“Selama ini kami telah bekerjasama dengan beberapa kelompok tani untuk mengelola Desa Wendeng, salah satunya adalah Gabungan Kelompok Tani (Gabuktan) yang dipimpin oleh Konsubaldi. Sesuai insya Allah hubungan Desa Wendeng dengan TKN Fanta dan kerjasama akan terus terjalin. semakin kuat,” kata Wahiu dalam keterangannya, Kamis (22/8).

Sementara itu, Koordinator Desa Vantaa dan Koordinator Petani Milenium Wilayah Bogor Subadi menjelaskan, misi pihaknya saat ini adalah memperjuangkan pangan dan petani.​

Baca juga: Bea Cukai Malang Pertama Kali Ekspor Keripik Singkong 1,4 Ton ke Korea Selatan

“Jadi selain pertanian, kami juga berupaya melakukan revitalisasi petani melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Yang duduk di depan adalah mahasiswa petani yang kami latih.”

“Selain itu, kami juga belajar bahasa Jepang setiap hari Rabu untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda di sini. Insya Allah sebagian dari mereka sudah menguasai bahasa Korea dan kita memperjuangkan masa depan pangan di Indonesia. “Bukan generasi kita, siapa lagi?

Senada dalam sambutannya, Komandan TKN Fenta Arif Ruzid Hassan menyampaikan apresiasinya kepada Subardi yang terus memimpin kelompok muda tani di Provinsi Bogor.

“Jika melihat generasi muda saat ini, salah satu permasalahan utamanya adalah data BPS tahun 2017-2022 menunjukkan bahwa setelah lulus kuliah, kemampuan mereka untuk bekerja di sektor formal masih belum pasti, hanya sekitar 13 persen yang lulus dan mendapatkan pekerjaan. ujarnya, “Jadi cepat lulus S1 belum tentu menyelesaikan masalah.”

Ia menjelaskan, memasuki sektor formal setelah perguruan tinggi bukanlah satu-satunya pilihan dan sektor pertanian juga perlu mendapat perhatian.​

“Tadi saya dan teman dari Vantaa membahas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mempunyai tiga dimensi utama yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan taraf hidup layak, maka dari itu sektor pertanian adalah salah satunya berkata: “Untuk Generasi Z, mungkin kedepannya akan berlaku juga untuk Generasi Alpha dan seterusnya. “

Ia menjelaskan, perhatian harus diberikan pada ketahanan pangan saat ini, dibandingkan menunggu hingga krisis terjadi.​

Ia menjelaskan: “Kyani mengajak generasi muda untuk tidak malu menjadi petani. Kami melihat pengetahuan dan keterampilan petani masa kini sudah mulai canggih. Untuk mencapai ketahanan pangan masa depan, bidang ini harus mendapat perhatian serius.”

Belakangan, dalam pengantar RAPBN 2025, ia menyinggung Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp 124,4 triliun.​

Anggaran tersebut bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, meningkatkan rantai distribusi pertanian, dan meningkatkan akses petani terhadap pembiayaan.

“Ketahanan pangan merupakan salah satu dari tujuh strategi kebijakan jangka pendek yang berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemerintahan baru,” ujarnya.

Ia yakin pemerintahan Prabowo Subianto dan Geblan Rakhabumin Raqqa akan melanjutkan dan menyempurnakan prestasi yang telah diperjuangkan Park Jokowi selama sepuluh tahun menjabat.​

Arif menyimpulkan, “Desa Fanta terus berupaya untuk membina generasi muda petani baru agar para petani dapat memperoleh suplemen yang sehat dan menjaga ketahanan pangan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *