Wakil Ketua MPR Sebut Butuh Dukungan Semua Pihak untuk Perbaikan Menyeluruh Sisdiknas

saranginews.com, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan dukungan semua pihak diperlukan untuk memperbaiki Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) secara menyeluruh.

Hal ini demi meningkatkan mutu pendidikan nasional bagi setiap anak bangsa.

BACA JUGA: IFSR dan Civil Society Union serahkan pengusutan UU Sisdiknas ke Mahkamah Konstitusi

Solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk di bidang pendidikan, seringkali hanya bersifat simtomatis, sehingga masih banyak permasalahan di bidang pendidikan nasional yang belum terselesaikan, kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu. . 21/8).

Hal itu disampaikan Lestari dalam pidatonya “Menuju Sistem Pendidikan Nasional yang Konstitusional dan Intelektual” di hadapan Fraksi Partai NasDem di Kompleks DPR/MPR/DPD Senaiya, Jakarta, Rabu (21 Agustus).

BACA JUGA: UU Sisdiknas Tak Prioritaskan Guru, DPR Jelas Tolak

Menurut Lestar, berdasarkan catatan Partai NasDem, saat ini terdapat beberapa permasalahan pendidikan nasional, termasuk sistem pemerintahan yang tidak menjamin hak atas pendidikan secara utuh.

Maka pengetahuan adalah komoditas dan masyarakat adalah pasar.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat meminta revisi UU Pendidikan Nasional mempertimbangkan pandangan pemangku kepentingan

Selain itu, menurut Lestar, kompetensi guru dan tenaga pengajar menjadi permasalahan yang berulang sehingga kebutuhan guru terpenuhi secara tidak proporsional.

Tuttu Reri berpendapat, solusi yang diajukan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi sektor pendidikan nasional saat ini harus bersifat komprehensif.

Anggota komisi

“Misalnya, pendidikan tentang kedisiplinan dan kebersihan bisa dimulai dari bagaimana kita mendidik anak-anak setiap bangsa tentang kebersihan sistem sanitasi di rumah dan sekolah,” jelas Rary.

Anggota NasDem Jogorku Kenesh ini berpendapat, perbaikan sistem pendidikan nasional secara menyeluruh dapat dicapai melalui peran tiga sektor, yakni masyarakat, dunia usaha, dan negara.

Rery yakin dengan melibatkan beberapa pihak untuk mencari solusi berbagai permasalahan saat ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional bagi anak-anak setiap bangsa.

FYI: Profesor Sulistyowati Irianto (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia), Profesor Ayvan Pranoto (Guru Besar ITB, Fakultas MIPA) dan Basyaruddin Toyib turut serta dalam diskusi sebagai pembicara. (Direksi PGRI).

Selain itu, hadir juga Indra Charizmiaji (Pemerhati Diklat) dan Dhoni Kusuma (Pemerhati Diklat Karakter) sebagai narasumber. (tandai/JPY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *