saranginews.com, JAKARTA – Tim Gerakan Pemuda Ansor bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (KBRI Vatikan) Michael Trias Kuscahyanto bersama organisasi pemuda lintas agama Indonesia sebelum bertemu dengan pemimpin paling senior Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, di sela-sela acara. KTT Vatikan, Rabu (21/8/2024).
Rombongan dipimpin langsung oleh General Manager Pusat Gerakan Pemuda Ansor Adinjauharudin.
BACA JUGA: Menanggapi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, FMKI Tangerang Raya menunjukkan masa depan dunia
Pimpinan karang taruna lintas agama itu antara lain Ketua Umum PP GP Ansor Addinjauharudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Atma Gusma, Ketua Umum Gerakan Pemuda Kristen Indonesia (Gamki) Sahat. Martin Philip Sinurat, dan Ketua Umum Persatuan Pemuda Hindu (Peradah) Gede Ariawan.
Duta Besar RI untuk Vatikan menyambut baik kunjungan pemuda lintas agama Indonesia yang dipimpin oleh GP Ansor, mantan reporter senior Kompas.
Baca juga: Duta Besar RI Maria Anita Audiensi dengan Paus Fransiskus, Sosialisasikan Pernikahan Lintas Agama
“Kami mungkin berbeda, tapi kami adalah saudara dan kami adalah umat Tuhan. Saya sangat mengapresiasi kunjungan ini sebagai pengamalan Pancasila. Kok begini, datang ke Roma bukan sekadar hiburan,” ujarnya. di kantor KBRI Vatikan, Senin (19/8/2024).
Lanjutnya, pada September 2024 mendatang, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia, dan kedatangan para pemuda tersebut ibarat menyambut kedatangan Paus ke Indonesia.
BACA JUGA: Dunia Saat Ini: Paus Minta Maaf Atas Penghinaan Homofobik yang Dilakukannya
“Bujukan Paus agar kita orang Indonesia, generasi muda saling memahami dengan baik, saling menghormati, bekerja sama, sangat meyakinkan Paus,” ujarnya.
Saat itu, General Manager GP Ansor Addinjauharudin mengatakan ada tiga rencana kedatangan mereka dan General Manager Karang Taruna Agama tersebut.
“Pertama, kami ingin mengucapkan kegembiraan atas kedatangan Paus di Indonesia pada bulan September. Kedua, kami tegaskan bahwa dalam konsep Islam itu sendiri adalah ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basariah, jadi saudara umat manusia,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Gus Addin, sesuai dengan dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Syeikh Ahmed el-Tayeb di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019. yang menghadapkan situasi saat ini, para pemuda semua agama. kesepakatan antara dua orang hebat ini perlu disepakati dan dipahami.
Ketiga, pemuda yang berhadapan dengan agama lain ini ingin menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah melihat umat beragama bisa bersatu dan damai selama berabad-abad.
“Dan dapat menjadi panduan bagi perdamaian dunia, dalam situasi dunia yang ‘panas’ seperti ini,” jelasnya.
Diketahui, pada 4 September 2019, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, menandatangani “Dokumen Hak Asasi Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan”. Tayeb. seperti Dana Abu Dhabi (et al/jpnn).
Ada dua belas bidang dalam dokumen, 12 bidang tersebut adalah:
1. Keyakinan bahwa ajaran dasar agama mendorong masyarakat untuk hidup bersama secara damai, menghormati kemanusiaan, dan menghidupkan kembali kebijaksanaan, keadilan, dan cinta kasih.
2. Kebebasan adalah hak individu. Kebanyakan agama adalah kehendak Tuhan dan anugerah Tuhan.
3. Penilaian berdasarkan cinta adalah jalan menuju kehidupan yang sempurna.
4. Budaya toleransi, penerimaan terhadap kelompok lain dan hidup berdampingan secara damai akan membantu mengatasi permasalahan ekonomi, sosial, politik dan lingkungan.
5. Dialog antar agama berarti menemukan bersama nilai-nilai moral tertinggi dan menghindari perdebatan yang tidak ada gunanya.
6. Perlindungan tempat ibadah merupakan tanggung jawab agama, nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan perjanjian internasional. Segala serangan terhadap tempat ibadah bertentangan dengan ajaran agama dan hukum internasional.
7. Bullying adalah tindakan keji dan mengancam masyarakat. Terorisme bukan berasal dari agama, melainkan penafsiran ajaran dan prinsip agama yang salah sehingga berujung pada kelaparan, kemiskinan, ketidakadilan dan penindasan. Hentikan pendanaan terorisme, jual senjata Anda dan berikan justifikasi. Terorisme adalah bisnis terkutuk.
8. Kewarganegaraan adalah wujud persamaan hak dan kewajiban. Penggunaan kata “kecil” harus ditolak karena bersifat diskriminatif sehingga menimbulkan rasa keterasingan dan ketidakberdayaan bagi kelompok tertentu.
9. Hubungan baik antara negara-negara Barat dan Timur harus dijaga. Dunia Barat dapat menemukan obat untuk kekeringan rohani yang disebabkan oleh keserakahan dunia Timur. Di sisi lain, dunia Timur dapat mencari bantuan untuk menghilangkan kelemahan, konflik, kemerosotan pengetahuan, prinsip dan budaya dari dunia Barat.
10. Hak-hak perempuan dalam pendidikan, pekerjaan dan politik harus diketahui. Semua pelecehan seksual dalam bentuk apa pun harus dihentikan.
11. Hak dasar anak untuk tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik, dengan pangan, pendidikan dan dukungan yang cukup merupakan tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Pelecehan terhadap martabat anak dan hak-hak semua anak harus ditentang dan dihentikan.
12. Merupakan tanggung jawab agama dan masyarakat untuk melindungi hak-hak orang lanjut usia, orang lemah, orang cacat dan mereka yang menderita, sehingga kita harus menjamin dan melindungi mereka.