saranginews.com, SURABAYA – Pupuk Indonesia meminta distributor mengoptimalkan penggunaan pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahudi Saleh menyampaikan hal tersebut pada acara “Evaluasi Pengembangan dan Kinerja Pemasok Pupuk Diskon Semester 1 2024” yang diselenggarakan Surabaya Hybrid pada Selasa (20/8).
Baca juga: Bersama Relawan Pupuk Indonesia BUMN, Mereka Mengibarkan Bendera Merah Putih Sejauh 1 Km.
Tree mengatakan, pupuk bersubsidi yang akan diberikan pemerintah kepada Pupuk Indonesia awalnya sebanyak 5,23 juta ton, tahap pertama ditambah 4,7 juta ton, dan pupuk organik yang disalurkan sebanyak 500.000 ton.
Kemudian, pada April lalu, pemerintah menambah alokasinya menjadi 9,55 juta ton berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 249 Tahun 2024.
BACA JUGA: SIG memamerkan aplikasi semen ramah lingkungan dan solusi beton berkelanjutan di IKN
Sedangkan penyaluran pupuk bersubsidi hingga 19 Agustus 2024 sebanyak 4,18 juta ton atau sekitar 43,8% dari total penyaluran pada akhir tahun 2024.
“Dalam empat bulan ke depan, situasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat akan memasuki musim kemarau. Hal ini menjadi kekhawatiran Pupuk Indonesia, langkah apa yang akan diambil untuk menyerap pupuk bersubsidi tersebut. Di sisi lain. Saat ini. pemerintah “mensubsidi dirinya sendiri dengan mengoptimalkan produksi untuk meningkatkan serapan pupuk,” kata Tri Wahudi di hadapan 202 pedagang.
Baca juga: PT Pegadaian membuka layanan penitipan anak
Ia menambahkan, Perjanjian Jual Beli (SPJB) antara Pupuk Indonesia dengan distributor yang telah ditandatangani sebelumnya memuat klausul yang mewajibkan distributor memastikan ketersediaan stok di gudang Tier III atau tingkat kabupaten/kota.
Trin menghimbau seluruh distributor di Indonesia untuk mengoptimalkan pasokan yang dikirim ke produsen I-line atau gudang pabrik.
“Tentunya kami berharap para pedagang dapat fokus mengikuti prosedur administrasi dan peraturan terkait serta mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi di sisa tahun 2024, perlu dipastikan bahwa seluruh kios pendukung baik yang menggunakan Tani Card maupun i-, mampu memahami sistem yang digunakan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Dewasa:
Ketika petani mati, maka tidak akan ada lagi hambatan di sawah.
Menurutnya, dengan keterlibatan i-Pubers, cara pembayaran pupuk diskon menjadi semakin mudah.
Petani hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios resmi dan pupuk bersubsidi bisa langsung digunakan oleh petani terdaftar.
Untuk itu, petani diharapkan segera mengembalikan pupuk bersubsidi dan lebih efektif dalam menjamin ketahanan pangan nasional dan meningkatkan pendapatan.
“Kami juga meminta para pedagang untuk memantau ketentuan penyaluran pupuk bersubsidi seperti bukti penyaluran, perintah administratif untuk menjual dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) dan tidak menjual secara ‘bundel’,” kata Trinh.
Terakhir, untuk mendorong distributor agar mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia melakukan evaluasi terhadap distributor yang memiliki penyerapan pupuk bersubsidi terbaik dan juga zero maintenance (chi/jpnn).