saranginews.com, JAKARTA – Kabar buruk dari Citroen Australia. Merek mobil asal Prancis tersebut mengumumkan akan hengkang setelah satu abad beroperasi di negeri Kanguru.
Citroen telah memutuskan untuk berhenti pada November mendatang.
BACA JUGA: Citroen Pamer Jajaran Mobil Canggihnya di GIIAS 2024, Dengan Model Eksklusif
Meski demikian, Citroen tetap berjanji memberikan layanan purna jual kepada pemilik Citroen yang masih berada di Australia.
Jaringan dealer dan bengkel resmi akan terus menyediakan layanan pemeliharaan dan perbaikan.
BACA JUGA: Citroen mengumumkan dimulainya produksi lokal mobil listrik e-C3
Keputusan pahit ini diambil karena buruknya kondisi pasar mobil Australia.
Dalam lima tahun terakhir, Citroen hanya mampu menjual sekitar 200 unit dalam setahun di Australia.
BACA JUGA: Citroen C3 Aircross Dijual di Indonesia, Ini Harganya
Angka tersebut tergolong kecil, bahkan dibandingkan merek mewah seperti Maserati, Ferrari, dan Lotus yang mengalami peningkatan.
Faktor kunci dalam keputusan tersebut adalah konflik antara produk Citroen dan selera konsumen Australia.
Fokus Citroen pada mobil kecil dan harga terjangkau sepertinya tidak akan menarik pasar Australia, yang lebih menyukai mobil besar dengan fitur bagus.
Apa pasar Indonesia?
Citroen terbilang baru, nyatanya kembali memperebutkan takdir setelah dua dekade absen di Indonesia, yakni sejak 1994.
Citroen akan kembali ke Indonesia pada tahun 2022, menggandeng Indomobil Group sebagai distributor tunggal.
Soal performa Citroen, tidak ada yang bisa diukur. Namun pada GIIAS 2024 kemarin, merek mobil asal Prancis itu terjual sebanyak 437 unit.
Citra tersebut melampaui pencapaian mereka di GIIAS 2023.
Selain itu, Citroen berkomitmen untuk terus memperluas jaringannya di Indonesia.
Direktur PT. Distributor nasional Indomobil, Tan Kim Piauw menargetkan akan mendirikan 22 distributor baru di akhir tahun. (rdo/jpnn)
BACA LEBIH LANJUT… Citroen Gas diluncurkan kembali tahun ini, 2 model baru siap dijual