saranginews.com, BANDUNG – Di era digital saat ini, penipuan online semakin banyak terjadi dengan berbagai metode yang semakin canggih. Metode yang sering dilakukan saat ini adalah undian viral melalui media sosial, permintaan pengisian formulir untuk meningkatkan tingkat transaksi, atau administrasi melalui platform pengiriman pesan.
Selain itu, metode penipuan juga melibatkan pemalsuan informasi jaringan kantor dan nomor telepon resmi bank (call center) pada platform seperti aplikasi navigasi dan panduan rute. Cara ini membuat banyak nasabah bank di Indonesia kesal.
BACA JUGA: bank bjb kembangkan budaya menabung melalui program KEJAR
Dalam kasus pengundian hadiah yang tersebar di platform media sosial, tak jarang pihak yang tidak bertanggung jawab membuat akun atas nama bank bjb dengan janji hadiah.
Cara mewajibkan pengisian formulir untuk meningkatkan laju transaksi atau pengelolaan melalui platform pesan ini sering dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi pesan yang mengaku sebagai bank bjb.
BACA JUGA: bank bjb raih Indonesia Finance Award dan Indonesia Leadership Award 2024
Pemalsuan informasi jaringan cabang dan nomor telepon resmi bank (call center) seringkali dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mencantumkan suatu titik pada panduan navigasi dan rute sebagai lokasi kantor cabang atau ATM bank bjb. Penipu kemudian membuat nomor kontak palsu dan berpura-pura menjadi bagian layanan pelanggan bank bjb.
Ketika pelanggan yang tidak menaruh curiga menghubungi nomor telepon tersebut untuk mencari informasi, penipu akan memberikan informasi palsu untuk menipu korbannya. Setelah korban terhubung dengan penipu, maka mereka akan diminta mengisi data diri melalui link palsu dari penipu.
BACA JUGA: Transaksi digital di konser SO7 Makassar jadi lebih mudah dengan dukungan bank bjb
Tautan ini biasanya didesain seperti website resmi bank bjb agar korban tidak merasa curiga dan dapat dengan mudah memasukkan data pribadinya seperti nomor rekening, kode pin dan informasi lainnya.
Kepala Departemen Sekretaris Perusahaan bank bjb Widi Hartoto menekankan pentingnya kewaspadaan nasabah dalam menghadapi berbagai cara penipuan.
Ia mengimbau nasabah untuk selalu memastikan bahwa informasi yang diterimanya berasal dari sumber atau saluran informasi bjb resmi bank seperti situs resmi www.bankbjb.co.id, media sosial resmi Instagram @bankbjb yang terverifikasi, Facebook bank bjb, call center resmi bjb. Hubungi 14049.
Widi, Senin (19/8), mengatakan, “Jangan mudah mengandalkan informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak dikenal, apalagi jika diminta mengisi data pribadi melalui tautan yang dikeluarkan pihak tak dikenal yang bermaksud memberikannya”.
Salah satu cara untuk menghindari penipuan tersebut adalah dengan selalu mengkonfirmasi lokasi cabang atau ATM bank bjb melalui website resmi bank atau aplikasi mobile banking bank bjb. Website dan aplikasi ini dijamin aman dan memberikan informasi akurat tentang lokasi yang valid.
Nasabah juga diingatkan untuk tidak memberikan data pribadi perbankan seperti nomor ATM, PIN, tanggal habis masa berlaku kartu, OTP atau CVV/CVC kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku sebagai bank. Informasi ini sangat sensitif dan dapat digunakan oleh penipu untuk membobol akun pelanggan.
“Upaya perlindungan nasabah dari penipuan terus kami lakukan dengan memberikan edukasi berkelanjutan dan memastikan nasabah menerima informasi melalui jalur resmi,” jelasnya.
Jika nasabah menemukan informasi yang mencurigakan atau tidak pantas, nasabah dapat melaporkannya langsung ke bank bjb atau melalui platform untuk membantu mengurangi konten palsu. Melaporkan penipuan ini akan sangat mengurangi risiko penipuan terhadap pelanggan lain.
Penting bagi nasabah untuk selalu berinteraksi dengan rekening resmi bank bjb yang dapat diidentifikasi melalui tanda verifikasi di platform media sosial. Pastikan juga setiap komunikasi telepon atau email berasal dari saluran resmi bank bjb.
Widi mengajak seluruh nasabah untuk bersinergi melawan penipuan digital dengan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak diketahui asalnya dan selalu menggunakan saluran perbankan resmi untuk segala kebutuhan perbankan. Dengan begitu, nasabah bisa bertransaksi dengan aman dan nyaman tanpa takut menjadi korban penipuan. (saranginews.com)