saranginews.com, JAKARTA – Masyarakat Indonesia masih menyerukan boikot terhadap merek atau perusahaan yang dianggap terkait dengan Israel.
Namun, apakah benar jika ada anggapan bahwa beberapa bisnis harus diboikot? Simak fakta berikut ini.
Baca juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Ramah Lingkungan dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
1.KFC Indonesia
Merek KFC menjadi salah satu merek yang masuk daftar boikot di Indonesia. Di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) merupakan pemegang iklan KFC.
Baca juga: Pupuk Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Km Oleh Relawan BUMN
Berdasarkan laman BEI, PT Fast Food Indonesia Tbk memiliki saham terbesar. PT Gelael Pratama dan PT memiliki 40%. Indoritel Makmur Internasional Tbk naik menjadi 35,84%.
Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan Indonesia. Pimpinan PT Fast Food Indonesia Tbk juga seluruhnya terdiri dari warga negara Indonesia, dengan Ricardo Gelael sebagai Direktur Utama dan Ferry Noviar Yosaputra sebagai Wakil Direktur Utama.
Baca Juga: Sesuai dengan semangat kemandiriannya, ASABRI berkomitmen untuk tetap menjadi sahabat terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Pasalnya, kampanye boikot sesat yang berdampak pada kinerja perusahaan terus berlanjut.
Berdasarkan laporan keuangan FAST semester I-2024, kerugian perseroan kini meningkat signifikan menjadi 349 miliar Rupiah, melonjak 6.168,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. McDonald’s di Indonesia
PT Rekso Nasional Food, pemegang iklan McDonald’s di Indonesia, menyatakan mereka adalah perusahaan independen milik pengusaha Indonesia dan mempekerjakan puluhan ribu tenaga kerja lokal.
PT Rekso Nasional Food juga telah memberikan berbagai komitmen kepada negara, termasuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, penggunaan bahan baku lokal, dan inklusi, menurut situs web perusahaan.
“Sebagai perusahaan Indonesia, PT Rekso Nasional Food memiliki peluang besar untuk memberikan dampak nyata dan berkelanjutan melalui operasional bisnis kami. Dengan lebih dari 300 restoran McDonald’s di seluruh Indonesia, puluhan ribu karyawan lokal, dan puluhan mitra pemasok lokal, Kami yakin bahwa upaya kami dapat membantu mendukung pencapaian tujuan berkelanjutan, kata Ronni Rombe, Manajer Rantai Pasokan dan Penjaminan Mutu di PT Rekso Nasional Food Kami berharap dapat mengajak semua pihak untuk bekerja sama berkontribusi demi masa depan yang lebih baik bagi lingkungan.
Terkait penggunaan bahan baku lokal, saat ini total 75% bahan baku yang digunakan McDonald’s Indonesia berasal dari pemasok lokal.
Dalam hal inklusi, PT Rekso Nasional Food juga mempekerjakan pekerja tunarungu di banyak restoran McDonald’s di Indonesia.
3. Pondok Pizza
Banyak masyarakat Indonesia yang masih aktif memboikot Pizza Hut Indonesia.
Padahal, Pizza Hut Indonesia merupakan bagian dari perusahaan Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk.
Berdasarkan situs resmi PT Sarimelati Kencana Tbk, mayoritas saham perseroan (64,79%) dimiliki oleh PT Sriboga Raturaya.
Pizza Hut telah hadir di Indonesia selama 40 tahun, dan kini memiliki lebih dari 13.000 karyawan di lebih dari 600 cabang dari Sabang hingga Merauke, demikian ungkap mereka di situs resminya.
Selain itu, direksi dan pengurus Pizza Hut juga merupakan warga negara Indonesia. Saat ini kepengurusan PT Sarimelati Kencana juga dipegang oleh warga negara Indonesia, dengan Hadian Iswara sebagai direktur utama dan Boy Lukito sebagai direktur operasional.
Terkait rantai pasok, Pizza Hut Indonesia menyatakan telah membudidayakan sekitar 100 kelompok petani kecil, menengah, dan kecil serta memiliki tidak kurang dari 600 rumah kaca, yang dapat memenuhi 60% permintaan cabai dan tomat.
Pizza Hut Indonesia juga berjanji akan terus melakukan ekspansi hingga 100% memenuhi kebutuhan petani kecil, kecil, dan menengah di Indonesia.
4. Mawar sepanjang hari
Tak hanya restoran cepat saji, banyak brand kecantikan yang menjadi sasaran boikot masyarakat, salah satunya Rose All Day.
Pada Oktober 2023, pengguna internet menyerukan boikot terhadap merek tersebut setelah pendiri Rose All Day Tiffany Danielle dianggap pro-Israel setelah dia ketahuan menyukai lagu “I stand with Israel” milik Gal Gadot.
“Kami menyatakan All-day Rose tidak pernah mendukung kekerasan di Palestina. Kami berdoa dan turut berduka cita atas semakin banyaknya warga Palestina yang menghadapi masalah kemanusiaan,” tegasnya. “
Selain itu, Tiffany Danielle juga meminta maaf di media sosial.
Rose All Day juga menunjukkan dukungannya terhadap Palestina dengan menyumbangkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 500 juta melalui Badan Sedekah Nasional (Baznas) Pangeran.
Rose All Day merupakan brand yang lahir dan besar di Indonesia.
5. Scarlett
Selain Rose All Day, merek kecantikan lokal Scarlett juga mendapat seruan boikot secara online.
Berawal dari pemilik Scarlett, Felicia Angelista yang juga seorang selebriti, mengunggah video berisi pemikirannya tentang peristiwa di Palestina.
Namun, konten video ini banyak dikritik di Internet karena dianggap mendukung Israel.
Pemilik Scarlett kemudian meminta maaf setelah fotonya memicu kontroversi di media sosial.
Ia pun menyampaikan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan menegaskan posisinya sejalan dengan sikap resmi pemerintah Indonesia (chi/jpnn).
Baca artikel lainnya… Promosi Merdeka: KAI Logistics berikan diskon ongkos kirim