saranginews.com, SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meminta masyarakat tidak panik atas pernyataan BMKG terkait kemungkinan terjadinya gempa berkekuatan 8,7 skala Richter di Selat Sunda.
Direktur Pelaksana BPBD Banten Nana Suryan mengatakan, gempa tersebut dapat menimbulkan bencana alam berupa tsunami yang dapat melanda seluruh wilayah Banten dan sekitarnya seperti Jawa Barat dan Jakarta.
Baca Juga: Gempa 5,2 Guncang Jawa Barat; Komentar BMKG seperti ini
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dirilis BMKG, terdapat potensi terjadinya gempa besar di Selat Mentawai dan Selat Sunda.
Nana meminta masyarakat tidak perlu was-was dengan informasi BMKG mengenai kemungkinan terjadinya gempa megathrust, karena informasi yang dikeluarkan BMKG bukan merupakan prakiraan atau peringatan dini.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,5 Melanda Ambon, Tak Ada Tsunami
“Yang utama adalah jangan panik; Karena masyarakat harus tenang, Karena kita perlu memperhatikan tempat tinggal kita, terutama rumah kita, dan menjaganya agar aman jika terjadi gempa,” ujarnya.
Ia mengatakan, penanggulangan bencana menjadi kunci dalam menghadapi gempa bumi. Melalui simulasi, lanjutnya, masyarakat dapat menemukan teknik pelestarian diri.
Baca: Gempa Benton Magnitudo 5,2.
Selain itu, struktur bangunan yang dirancang tahan gempa harus berukuran sedemikian rupa sehingga meminimalkan kerusakan dan korban jiwa.
“Simulasi penting untuk melatih diri. Saat terjadi gempa secara tiba-tiba, masyarakat tidak panik dan tahu cara melindungi diri,” ujarnya.
Timnya terus mengedepankan koordinasi antarlembaga dalam upaya mengurangi risiko bencana alam, khususnya di daerah rentan.
Nana Suryana mengatakan, “Bangunan harus mempunyai sistem pengaman ketika terjadi gempa, karena kita tahu bukan gempa yang menyebabkan kematian, tapi mematikan, karena puing-puing yang berjatuhan.” kata Nana Suryana. (antara/jpnn)
Selengkapnya… Acara Batu Kabupaten Kuningan, Hancurnya bangunan dan tempat ibadah
