saranginews.com, JAKARTA – Direktur Jenderal West Timor Research Center (TBRC), Johannes Romeo, mengatakan duet Willem VanDyck-Aloise Gajai berpotensi memenangkan pemilu untuk jabatan Papua Tengah.
Selektivitas Aloysia Gai 62,7 persen lebih baik, kata Romeo.
Baca juga: Hasil Survei LKPI: Pilihan Gubernur Papua Tengah Willem Wandik Terbaik
Dibandingkan calon potensial lainnya, seperti pasangan Meky Navipa dan Deynas Geley yang memperoleh 12,4 persen.
Kemudian pasangan Natalis Tabuni dan Titus Natkime 12,2% dan pasangan Jhon Wempi Wetipo-Ausilius Youw 8,3% dan tidak ikut serta 4,4%, kata Johannes, Minggu (18/8).
Baca juga: Willem Vandyk: Pak Irlanga Bilang Golkar Dukung Saya Jadi Calon Gubernur Papua Tengah
Senada, lanjut Johannes dalam simulasi, disampaikan nama 4 calon gubernur terpilih Gubernur Papua Tengah kepada responden.
Hasilnya, Willem Vandyk mendapat dukungan 60,3%, disusul Natalis Taboni dengan 14,2%, Mackie Navipa dengan 12,6%, John Wempi Vetipo dengan 8,2%, dan 4,7% yang tidak memilih.
Baca juga: Willem Vandyk Terima Rekomendasi PKB untuk Ikut Pilkada Penguasa Papua Tengah
Pada simulasi tahap selanjutnya, ada 4 nama yang bisa menjadi calon Wakil Gubernur Papua Tengah, termasuk Dr. Aloysias Gayei, Daines Geli dan Titus Natakima.
Konon dari ketiga hero ini, Dr. dr. Aloysia Gaya yang populer di Papua dan dikenal sebagai bapak kesehatan Papua memiliki tingkat pemilu sebesar 61,8 persen.
Setelahnya, Titus potong 13,7 persen, Dane Jelly 11,2 persen, Ausilius Yue 5,1 persen, dan sisanya 8,2 persen tidak ikut.
Menurut Johannes, tingginya pilihan pasangan Willem Vendik dan Aloisias Gei memiliki hubungan signifikan dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas yang sangat tinggi dibandingkan Meky Nawipa – Deynas Geley serta pasangan Natalis Tabuni dan Titus Natkime.
“Willem Vandyk dikenal saat menjabat sebagai Bupati Pankak yang populer dan populer di Papua maupun nasional. Di media sosial seperti Tiktok, Willem Vandyk banyak mengunggah video kiprah dan aktivitasnya sebagai Bupati Pankak,” kata Johannes.
Selain itu, lanjut Johannes, hanya pewaris takhta Papua, Willem VanDyck, yang menggunakan TikTok sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat Papua.
Hal serupa terjadi pada Aloysias Gayei, seorang profesional kesehatan Papua yang mengkampanyekan Masyarakat Asli Papua (OAP) dan kesadaran kesehatan.
“Dr.
Johannes menjelaskan, survei ini melibatkan 1.450 pemilih yang memenuhi syarat dan berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei. Survei akan dilakukan pada tanggal 5 hingga 15 Agustus 2024.
Margin of error +/-2,57 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan multistage random sampling.
Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara tatap muka kepada responden dengan menggunakan kuesioner. (mcr10/jpnn)