saranginews.com, Jakarta – Banyak pemilik mobil yang mengalami mesin mobilnya terlalu panas dalam waktu lama.
Hal ini bertujuan untuk memperpanjang umur mobil. Namun panas mobil berdampak buruk bagi mesin dan lingkungan.
Baca Juga: Cara Mudah Mendeteksi Suara Kasar Pada Mesin Mobil, Simak
Hal tersebut dibenarkan langsung pakar mobil Yanes Martinus Passaribu saat dihubungi, Sabtu (17/8) di Jakarta.
“Pemanasan mesin dalam waktu yang sangat lama, misalnya 20-30 menit atau lebih tidak perlu dilakukan,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Malas Ganti Oli Mesin, Ini Hasilnya
Ia menjelaskan, menyimpan mobil dalam jangka waktu lama berdampak pada lingkungan.
Proses ini menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak efisien, sehingga meningkatkan emisi berbahaya seperti karbon monoksida dan nitrogen oksida, yang berkontribusi terhadap polusi udara.
Baca juga: Polisi Ini Siap Ketuk Kap Mobil dan Lari Tangkap Pelakunya.
Selain itu, kendaraan yang terlalu panas dalam waktu lama dapat mempercepat keausan komponen mesin seperti piston dan dinding silinder.
Mesin berjalan tanpa beban yang cukup, katanya.
Hal ini dapat memperpendek umur mesin dan meningkatkan biaya perawatan.
Gas buang yang dihasilkan mengandung uap air. Jika mobil dipanaskan tanpa bergerak dalam waktu lama, uap air tersebut dapat terkumpul di pipa knalpot dan mempercepat proses terbentuknya karat, jelas Yanes.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk melakukan pemanasan mobil dalam jangka waktu singkat asalkan cukup untuk memastikan oli mesin terdistribusi dengan baik sebelum dikendarai.
Dengan teknologi mesin yang canggih saat ini, Yanez menambahkan, mobil biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik hingga 1 menit sebelum siap digunakan.
“Hanya butuh 30 detik hingga satu menit untuk memanaskan mobil mewah.” Hal ini cukup untuk memastikan oli mesin tersirkulasi ke seluruh bagian mesin.” (Antara/jpnn)
Baca selengkapnya… Oli Mesin Rendah? Jangan langsung menambahkannya, periksa dulu bagian ini