saranginews.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan ada empat dana pembangunan ekonomi yang harus terus dijaga.
Empat modal utama tersebut adalah modal fisik, modal manusia, modal alam, dan modal sosial.
BACA JUGA: Terima Penghormatan dari Presiden, Menko Airlangga: Terima kasih banyak
Menko Airlangga mengatakan hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan konektivitas melalui pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik, perbaikan tata kelola, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang lebih holistik.
Berikutnya adalah mendorong perlindungan bagi seluruh pekerja, mengoptimalkan insentif untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan kepatuhan dan transparansi dalam pengungkapan terkait perubahan iklim (terkait karbon).
BACA JUGA: Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Terus Dorong Kemajuan Industri Pupuk Indonesia
Hal ini juga dilakukan dengan mengoptimalkan kerangka strategis perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan dan memperkuat kualitas kelembagaan yang berlandaskan ketahanan nasional dan stabilitas politik.
“RAPBN 2025 dan RKP 2025 mempunyai satu tema, yaitu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Menko Airlangga.
BACA JUGA: Menko Airlangga tekankan pentingnya prakiraan bencana yang efektif dan berkelanjutan
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Airlangga saat memimpin konferensi pers RAPBN dan Pengumuman Keuangan Tahun Anggaran 2025 di Kantor Umum Pajak Jakarta pada Jumat (16/08).
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia memasuki paruh kedua tahun 2024 terus menunjukkan optimisme dan ketahanan, seiring dengan peningkatan daya saing yang didukung oleh efisiensi dunia usaha dan pemerintahan.
Hal ini mencerminkan keberhasilan reformasi struktural dan sejalan dengan hasil penilaian berbagai lembaga pemeringkat internasional yang terus menilai perekonomian Indonesia menarik.
Faktanya, peringkat terbaru S&P yang menggabungkan hasil seluruh peringkat kredit menunjukkan bahwa Indonesia berada satu tingkat di atas peringkat investasi.
Prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 juga diperkirakan sedikit membaik dibandingkan tahun 2024, dengan laju inflasi yang menurun secara bertahap.
Angka kemiskinan ekstrem terus menurun hingga 0,83 persen pada Maret 2024, menuju target nol persen pada tahun 2024, kata Menko Airlangga.
Kemudian, lanjut Menko Airlangga, tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,82 persen pada Februari 2024 dan jumlah penduduk yang bekerja bertambah 3,55 juta orang antara Februari 2023 hingga Februari 2024.
Meskipun perekonomian global masih diwarnai dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, namun perekonomian Indonesia tetap memiliki ketahanan yang baik, didukung oleh realisasi pertumbuhan yang kuat dan relatif tinggi dibandingkan negara lain.
Pada triwulan II tahun 2024, perekonomian Indonesia akan terus tumbuh kuat sebesar 5,05 persen (year-on-year), lebih baik dibandingkan banyak negara lain seperti Tiongkok (4,7 persen), Rusia (4 persen), Singapura (2,9 persen). Amerika Serikat (2,8%), Italia (0,9%) dan Uni Eropa (0,75%).
Laju inflasi Indonesia pada Juli 2024 yang sebesar 2,13 persen (year-on-year) juga berada dalam kisaran sasaran sebesar 2,5 persen ± 1 persen dan lebih rendah dibandingkan negara seperti Iran (32,23 persen) dan Laos (26,11 persen). ). ), Pakistan (11,10 persen), Belgia (3,65 persen) dan Korea Selatan (2,55 persen).
Surplus perdagangan juga terus berlanjut, pada bulan Juli sebesar US$472 juta, mempertahankan rekor surplus selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menjabarkan beberapa strategi pemerintah ke depan untuk mempertahankan angka perekonomian yang kuat.
Diawali dengan kebangkitan mesin ekonomi tradisional melalui beberapa program unggulan seperti Kartu Pelayanan Senior, UU Cipta Kerja, PSN, KEK, serta bergabung dengan OECD dan CPTPP.
Selain itu, dengan mengembangkan mesin ekonomi baru melalui pemanfaatan digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan, penyiapan talenta digital, pengembangan pusat data, transisi energi, hilirisasi, penguatan ekosistem EV, dan penguatan industri semikonduktor.
“Tentu saja kegiatan di bidang perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat terus kami lakukan melalui program KUR, program makan bergizi gratis, dan rehabilitasi sekolah,” tambah Menko Airlangga. (mrk/jpnn) Yuk tonton juga video ini!