saranginews.com, NABIRE – Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di wilayah Papua Tengah merupakan peristiwa bersejarah.
Bagaimana tidak, dalam kesempatan itu Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk memperkenalkan pesawat Trans Nusa kepada masyarakat yang tinggal di Papua Tengah.
BACA JUGA: Tunjuk Rebecca Haluk dan Apolo Safanpo sebagai Sekretaris Daerah Papua Tengah dan Selatan. Ini adalah pesan dari Menteri Dalam Negeri.
Comac ARJ21-700 PK-TJA pertama kali mendarat di Bandara Dau Atarure pukul 08.00 WIB pada Sabtu (17 Agustus).
Momen haru itu terlihat saat pesawat berhenti tepat di hadapan Pj Gubernur Rebecca Haluk dan rombongan.
BACA JUGA: KKB Kembali Serang, Tembak Warga Sipil di Papua Tengah
Gubernur Mama (julukan Pj Gubernur Papua Tengah) tampak menitikkan rasa syukur sekaligus bahagia atas kehadiran pesawat Trans Nusa yang diharapkan bisa membawa perubahan di wilayah yang baru berusia dua tahun itu.
Pj Gubernur Ribka Haluk mengakui berbagai proyek yang sudah berjalan cukup lama telah selesai pada peresmian penerbangan Trans Nusa.
BACA JUGA: Pemerintah Papua Tengah Disambut HUT ke-79 RI oleh Partai Rakyat
Namun berkat kerja keras dan dukungan semua pihak, hal itu membuahkan hasil yang membahagiakan bagi seluruh masyarakat Papua Tengah.
“Ini merupakan momen penting bagi kita semua, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, dimana pesawat Trans Nusa pertama kali mendarat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini menjadi cerita baru di wilayah ini karena hingga saat ini masih ada pesawat berjenis ATR yang hanya di Papua Tengah,” ujarnya.
Pj Gubernur wilayah tersebut Ribka Haluk berharap kehadiran pesawat Trans Nusa membuat kawasan tersebut lebih berkembang dari sebelumnya. Ia yakin akan banyak efek samping setelah pengoperasian pesawat ini.
“Kedepannya kita akan lebih mudah mendapatkan kendaraan untuk masuk dan keluar daerah. Selain itu, arus barang dan logistik akan meningkatkan penggunaan layanan tambahan maskapai penerbangan, sehingga meningkatkan perekonomian, mengendalikan inflasi dan banyak hal lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, jelasnya.
Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Trans Nusa Airlines atas kesediaannya membuka rute penerbangan baru menuju Kabupaten Nabire. Hal ini sungguh membawa kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Papua Tengah.
“Kami tidak menyangka, 3,5 bulan setelah terjalinnya hubungan dengan Trans Nusa, keinginan masyarakat bisa terwujud. “Dalam situasi ini, saya membayangkan hadirnya Trans Nusa sebagai kado di hari kemerdekaan. Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Kapten Pilot Trans Nusa Denis Heriadi mengaku penerbangan menuju Nabire membuatnya frustasi. Pasalnya, ia pernah rutin terbang ke Nabire pada tahun 1995 saat masih bekerja di Merpati Airlines.
“Nabira seperti rumah bagiku. Saya dulu sering terbang ke daerah ini. Namun, jika saya tidak lagi terbang ke daerah tersebut, saya berjanji akan mempromosikan daerah tersebut. Ternyata doaku terkabul, jelasnya kepada wartawan.
Kapten Denis juga menilai landasan Bandara Dow Atarure Nabire yang dinilai sangat baik dan layak untuk pendaratan seperti Comac ARJ21-700.
“Sebelum kita terbang tentunya kita melakukan simulasi di simulator. Sehingga hasil yang kita anggap bisa tercapai. Namun saat pelaksanaan ternyata pendaratannya lebih mudah dibandingkan saat simulasi,” jelasnya.
Di sisi lain, Kapten Wu Gopang asal Tiongkok mengaku puas dan senang dengan sambutan yang mereka berikan kepada pemerintah daerah. Saya juga sangat terkesan dengan sikap ramah yang ditunjukkan kepada seluruh tim Trans Nusa.
“Lapangannya sangat bagus. “Saya berharap kehadiran Trans Nusa dapat membantu percepatan pengembangan kawasan ini,” ujarnya.
Nantinya, pesawat ini akan melayani penerbangan Sorong-Nabire-Jayapura, Nabire-Mimika, Nabire-Biak, dan Nabire-Manokwari. Sedangkan jangka panjang akan dibuka jalur udara Nabire-Pegunungan Papua dan Nabire-Papua Selatan. (bunuh/jepang)