Warga Bandung Jauhi Bank Emok dan Dekati PNM Mekaar

saranginews.com, BANDUNG – HUT RI ke-79 tahun ini mengusung tema Kepulauan Baru, Indonesia Maju.

Signifikansi tema ini juga mencerminkan harapan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk terus melangkah maju, mendukung usaha ultra mikro untuk tumbuh dan naik kelas.

BACA JUGA: Nasabah PNM Mekaar ingatkan ibu-ibu agar tidak ketahuan Bank Emok

PNM fokus menyasar usaha ultra mikro yang erat kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui program Mekaar.

Program Mekaar juga mengintegrasikan keterampilan, kapasitas dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra mikro melalui tujuan memperluas peluang masyarakat untuk mewujudkan kemampuan produktifnya. 

BACA JUGA: PNM mendukung penuh bisnis klien penyandang disabilitas untuk pertumbuhan berkelanjutan

Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary menjelaskan, dari hasil kajian LPEM FEB UI 2022, PNM dapat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.

Setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen akan menurunkan kemungkinan peminjam PNM menjadi miskin MPI (Indeks Kemiskinan Multidimensi) sebesar 0,004 persen.

BACA JUGA: Anak Susah Makan Sayur, Pelanggan PNM Mekaar Seketika Jadikan Pare Jadi Menu Pokok. 

Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari membaiknya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan hidup tidak lepas dari kemampuan program dalam mewujudkan budaya bangsa dalam budaya produktif.

“Salah satu kunci keberhasilannya adalah memahami potensi lokal dan menerapkan mekanisme bottom-up dalam setiap program dan kegiatan,” jelas Departemen Pertahanan dalam keterangannya, Jumat (16/8).

Sartika Apriliani, nasabah PNM Mekaar cabang Bandung, merasa senang bisa menjauh dari Bank Emok dan bergabung dengan grup Mekaar. Ia merupakan bagian dari 15,2 juta nasabah PNM Mekaar yang terbantu meningkatkan usahanya.

Sartika, pemilik usaha warung sembako, merasa bersyukur dipercaya menjadi ketua kelompok. Dia dapat membantu klien lain mendapatkan modal kerja.

“Mekaar tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pelatihan dan pendampingan usaha.

“Sejak saya bergabung menjadi pelanggan Mekaar pada tahun 2016, saya merasa usaha saya stabil dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Sartika.

Ia merasa puas dengan pinjaman tanpa agunan yang diberikan program Mekaar dan berharap semakin banyak ibu-ibu yang terbantu dan menjauhi perbankan emok.

“Jauh dari bank emok yang menjaring kami, kami ingin dekat dengan program Mekaar yang tidak hanya memberikan modal finansial, tapi juga modal intelektual dan modal sosial. Kalau memang ingin mandiri, ikutlah program Mekaar”, tutup Sartika. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *