saranginews.com, KALIMANTAN TIMUR – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menerima Penghargaan K3 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atas pencapaian program kerja aman (zero kecelakaan) dan program pencegahan dan pengendalian HIV (P2HIV) dengan predikat platinum.
Vice President K3 Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik mengatakan, penghargaan tertinggi yang diterima ini menunjukkan komitmen Pupuk Kaltim yang secara konsisten menerapkan aspek K3 dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim salurkan beasiswa pendidikan Rp 3,8 miliar kepada puluhan pelajar
Hal ini merupakan bagian penting bagi Pupuk Kaltim untuk senantiasa memastikan kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan secara optimal guna mendukung kinerja dan operasional usaha yang berkelanjutan.
Pada Desember 2023, Pupuk Kaltim mencatat 61 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan dengan menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.
BACA JUGA: Ingin berinvestasi dengan mudah? Berikut cara menabung emas di pegadaian
Sejumlah kebijakan dan strategi yang diterapkan juga memenuhi standar ISO 45001:2018 untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pasar nasional dan global, didukung oleh standar internasional seperti IFA Protect and Sustain dan Responsible Care yang proaktif.
“Pupuk Kaltim menyadari bahwa K3 tidak hanya sekedar kepatuhan, namun juga merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk saling melindungi dari risiko di tempat kerja. Hal ini sudah menjadi budaya setiap insan Perseroan dalam beraktivitas sehari-hari,” ujar David.
BACA JUGA: Menko Airlangga pastikan pemerintah terus mendukung kemajuan industri pupuk Indonesia
Dijelaskannya, melalui slogan “Safety is our personality”, Pupuk Kaltim terus mendorong insan perusahaan untuk meningkatkan budaya K3 dalam beraktivitas sehari-hari, sekaligus turut berperan aktif dalam mengurangi potensi risiko di lingkungan kerja pada aktivitas yang membahayakan. kondisi berbahaya atau yang berpotensi menyebabkan nyaris celaka.
Upaya ini merupakan langkah aktif perusahaan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja sekaligus mencegah terjadinya insiden yang dapat menyebabkan cedera fatal.
Pupuk Kaltim juga melakukan upaya tambahan dalam penerapan K3 melalui kebijakan Stop Work Authority (SWA) yang memberikan kewenangan kepada seluruh pekerja untuk melakukan intervensi terhadap pekerjaan yang tidak aman sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan sebelum dilanjutkan kembali.
Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama yang menjamin tempat kerja berada dalam keadaan aman dengan memberikan kewenangan kepada siapapun mengenai aktivitas yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
“Melalui SWA, seluruh karyawan dan kontraktor Pupuk Kalti diberdayakan untuk menghentikan pekerjaan yang tidak aman sebagai bentuk kepedulian terhadap rekan kerja untuk memastikan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman,” lanjut David.
Selain itu untuk program P2HIV, Pupuk Kaltim secara rutin mengadakan pelatihan personal dan Voluntary Counseling Test (VCT) untuk memprediksi risiko HIV/AIDS bagi seluruh karyawan dan keluarga besar perusahaan.
Selain itu, program ini juga merupakan langkah aktif perusahaan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pekerja yang mengidap HIV/AIDS dengan memberikan pendampingan kepada ODHA dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pekerja dengan kasus tersebut dalam hal kesempatan kerja dan karir.
“Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai tiga nol HIV/AIDS pada tahun 2030, yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA,” dia menjelaskan. . Daud.
Di antara upaya yang dilakukan, Pupuk Kaltim juga menekankan pentingnya inovasi teknologi yang juga dikembangkan perusahaan untuk mendukung penerapan K3.
Salah satunya adalah mendukung seluruh kegiatan operasional yang dilakukan secara aman melalui pembuatan program dan aplikasi kinerja seperti e-permit, STARÁME SA, Zdravé PKT dan Sertifikasi K3 Online.
Aplikasi ini terus disempurnakan dan dikembangkan sebagai wujud penguatan transformasi industri 4.0 melalui program digitalisasi yang terintegrasi di seluruh lini perusahaan.
“Inovasi teknologi ini juga mendapat pengakuan internasional. Pada ICC-OSH 2024 juga, 4 kelompok tim Pupuk Kaltim berhasil meraih penghargaan tertinggi Bintang Lima dan Bintang Empat,” ujar David.
Ia menyatakan penerapan K3 akan terus menjadi komitmen Pupuk Kaltim untuk terus menerapkannya dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan, mengingat keunggulan dalam produksi dapat dicapai dengan menempatkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja sebagai salah satu pilar utama. Selain upaya perlindungan pekerja, K3 juga diharapkan memiliki strategi yang handal untuk memperkuat perusahaan dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pupuk Kaltim untuk terus meningkatkan standar K3 sebagai wujud komitmen dan kepatuhan dengan mengevaluasi perkembangan aspek K3 sesuai tantangan saat ini. Hal inilah yang terus didukung Pupuk Kaltim sebagai salah satu strategi keberlanjutannya,” tambah David.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyampaikan apresiasi atas penghargaan K3 yang diterima Pupuk Kaltim atas komitmennya dalam menerapkan dan memajukan aspek kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
“Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi perusahaan-perusahaan lain di Kalimantan Timur untuk selalu mengedepankan K3 dalam kegiatan usahanya dan memastikan tempat kerja aman dan sehat. Hal ini menimbulkan kesadaran seluruh pekerja untuk selalu memperhatikan aspek K3 dalam setiap kegiatan, sebagai wujudnya. tanggung jawab bersama,” kata Akmal Malik. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LENGKAP… OJK Rencanakan Penyesuaian Pajak Cryptocurrency pada 2025, Begini Tanggapan CEO Indodax