Sultan Terima Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi

saranginews.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menganugerahkan bintang Mahapatra hanya kepada segelintir tokoh nasional.

Salah satu tokoh muda yang mendapat penghargaan tinggi tahun ini dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia adalah DPD RI Sultan B. Najmudin.

Baca juga: Sultan Najmuddin Anggap Sosok Muda, Berpengalaman dan Mampu Membangun DPD Indonesia

Sultan dianugerahi Bintang Mahaputra Naraja atas jasa-jasanya sebagai pimpinan organisasi DPD RI serta jasa-jasa lain yang dianggap signifikan dan positif bagi masyarakat luas.

Umumnya, penghargaan tertinggi pemerintah diberikan kepada mantan kepala/wakil presiden lembaga-lembaga tinggi pemerintah.

Baca juga: Sultan Berencana Bawa DPD RI ke Lokasi Strategis

Usai menerima penghargaan di Gedung Negara, Rabu (14/8), Sultan mengaku sangat bersyukur saat diberitahu akan menerima penghargaan tersebut.

“Saya merasa tidak layak menerima penghargaan yang luar biasa dari negara seperti itu. Namun penghargaan ini harus saya terima sebagai amanah yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan,” kata Sultan.

Baca juga: Sultan Usulkan Anggota DPD RI Beri Hak Maju di Pilkada

Mantan aktivis KNPI ini menilai penghargaan ini merupakan pengakuan negara terhadap eksistensi organisasi DPD RI. Penghargaan ini saya persembahkan untuk yayasan DPD RI dan masyarakat setempat.

Namun, pemberian Bintang Mahaputra Nararia kepada Sultan oleh Presiden Jokowi menimbulkan pertanyaan banyak pihak. Sebab biasanya penghargaan tinggi ini diberikan setelah ia menjabat sebagai manajer di sebuah lembaga tinggi pemerintahan.

Saat ditanya apa kaitan penghargaan tersebut dengan pengangkatannya sebagai Ketua DPD periode 2024-2029? Sultan hanya tertawa dan mengaku presiden berpesan agar menjalankan pemerintahan DPD dengan baik agar lebih bermanfaat bagi daerah.

Tadi saat berjabat tangan dengan beliau (Yokowi), dia hanya menangis untuk terus menjadi pimpinan tertinggi DPD, kata Sultan.

Artinya, ini bukan hanya soal saya pribadi, tapi soal daerah dan pengurus DPD, tegas Sultan.

Sultan pun kaget dan mengaku tak tahu, saat ditanya alasan Ketua DPD tak terlihat menerima penghargaan Bintang Mahaputra Nararia.

“Wah, saya kurang paham dengan proses pemeriksaan dan persetujuan yang dilakukan Mensesneg,” ujarnya.

Diketahui, Sultan B. Najmuddin mantan kepala daerah yang aktif menyerukan demokrasi, bonus demografi, dan isu lingkungan hidup.

Mantan Ketua HIPMI Bengkulu ini juga kerap berkeliling ke banyak kampus dan bertemu dengan para pelaku UMKM di wilayah tersebut.

Ia kerap terlihat bersama talenta-talenta muda Indonesia dan kemudian menciptakan platform digital bernama Smishb Indonesia untuk membantu pemerintah membangun kapasitas UMKM dan generasi muda.

Senator Sultan dikenal di kalangan duta besar negara sahabat karena kemampuan diplomasinya.

Hal ini terlihat hampir di setiap acara kedutaan dan forum internasional yang selalu dihadiri Sultan. Dan di antara para wakil sultan di negara, mereka menjadi penasihat klub parlemen.

Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, mantan Ketua KONI Bengkulu ini bahkan mendirikan organisasi yang bergerak di bidang demokrasi dan pendidikan bernama Institute for Democracy and Education (IDE).

Sultan juga tergabung dalam Badan Pembina Hubungan Pemuda Masjid Indonesia (BKPRMI). Komunitas pemuda Islam tersebar luas di seluruh wilayah.

Terakhir, Sultan dipercaya sebagai Ketua Dewan Penasehat DMDI (Dunia Islam Malaysia) yang berkedudukan di Malaysia.

Sultan juga dikenal sebagai pemimpin parlemen yang sangat aktif dalam aksi iklim dan selalu menjadi pembicara di forum Conference of the Parties (COP) (Jumat/jpnn) Jangan lewatkan video Pilihan Editor ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *