saranginews.com, IKN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan pembangunan Autonomous Rail Transit (ART) yang dinilainya lebih murah dibandingkan pembangunan MRT dan LRT.
Kata Jokowi, Selasa (13/8) usai menjajal moda angkutan Arti atau trem otonom Nusantara di ibu kota nusantara.
Baca juga: Jokowi: Setelah 20 Oktober, Presiden Bergantung pada Provo
“Kalau mau, biayanya Rp 74 miliar per unit (ART). Kalau mau bangun MRT Rp 2,3 triliun per kilometer. Kalau mau bangun LRT Rp 700 miliar per km,” kata Joko melepaskan.
Menurut dia, pembangunan Arti tidak berbasis rel dan hanya menggunakan rel yang sudah ada.
Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Pastikan Keamanan Jelang Pilkada Serentak
“Ada perbedaannya, tidak berbasis rel, jadi lebih murah, tidak membangun infrastruktur besar, menggunakan jalan yang sudah ada,” ujarnya.
Namun, D.K. Mantan Wali Kota Jakarta ini mengakui salah satu tantangan terbesar penerapan RT di kota lain adalah ketersediaan jalan yang memadai.
Baca Juga: Airlangga Mundur Sebagai Bos Golkar, Bantah Joko Perempuan
Saat ini yang menjadi permasalahan adalah hampir semua kota tidak memiliki cukup jalan, itu yang menjadi masalah sehingga tidak semua kota bisa menggunakan ART, ujarnya.
Berdasarkan siaran pers Nusantara Capital, trem otonom merupakan teknologi baru dalam transportasi darat.
Ini adalah trem otonom, sistem transportasi light rapid transit (LRT), atau sistem gabungan kereta ringan dan bus otonom.
Sebuah langkah nyata pemerintah untuk menjadikan ibu kota nusantara ini sebagai kota ramah lingkungan berbasis teknologi maju dan menjadi model bagi perkembangan kota-kota lain di Indonesia. (mcr4/jpnn)
Baca artikel AD lainnya… Jokowi Segera Bangun Pagi dan Jalan, Peluncuran ASN Bisa Tertunda.