saranginews.com – JAKARTA – Seorang dokter dari Oxford University Medical School dan aktivis Pro Life, Calum Miller, mengunjungi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin.
Gus Imin menyambut kedatangan Dr. Calum dan rekan-rekannya menyatakan bersedia bekerja sama dalam mengkampanyekan bahaya aborsi atau Pro Life di Indonesia.
BACA JUGA: Gus Imin Minta 4.444 Anak Yatim Doa Istikamah PKB
“Materi Pro Life ini sangat penting bagi PKB. Pro Life penting bagi kita untuk bekerja lebih serius demi kesejahteraan ibu dan anak. Tentu saja PKB sangat siap untuk terus melakukan pekerjaan seperti ini,” kata Gus Imin dalam acara tersebut. Kantor CPD PKB, Rabu (14/8).
Gus Imin menyambut kedatangan Calum bersama Ketua DPP Kesehatan PKB Nihayatul Wafiroh, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah, Wakil Sekjen DPP PKB Anggia Ermarini dan anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina.
BACA JUGA: PKB undang 65 pimpinan parpol asing hadiri Kongres di Bali
Calum hadir bersama Voice of the Voiceless USA Matthew Merrill, dr. Hedwin Kadrianto, Sp.PM, Yehezkiel Tambunan, SH, dan dr. Dorothy Gabriella.
“Kami sedang mendiskusikan bagaimana mencegah aborsi, alasan dan cara mendukungnya di parlemen, serta peraturan perundang-undangan,” kata Ninik, nama samaran Nihayatul Wafiroh.
BACA JUGA: Tolak Campur Tangan PBNU, Ketum PKB: Hubungan Kita dengan NU
Sementara Calum Miller menilai praktik aborsi merupakan isu yang sering dibicarakan tidak hanya di Indonesia, tapi juga internasional. Persoalan ini mengundang banyak perdebatan dan pandangan berbeda.
Ia juga mengajak PKB untuk berkolaborasi mengkampanyekan bahaya aborsi dan cara pencegahannya.
Menurutnya, banyak solusi yang bisa dilakukan perempuan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan (UTD) selain aborsi.
Bahwa situasi perempuan dalam kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) punya pilihan lain. Jadi aborsi bukan satu-satunya pilihan, tapi ada pilihan lain seperti perumahan yang aman, kemudian adopsi kita sangat menekankan risiko aborsi, kata Calum.
Ia menambahkan, banyak rumah persembunyian di Indonesia yang dikelola oleh berbagai yayasan khusus untuk perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan.
“Di mana penderita KTD bisa datang ke negeri ini dan kemudian anaknya bisa diadopsi atau dibawa pulang. Harapan kita di tingkat nasional kawan-kawan, dari PKB dan dari pemerintah, kita bisa menambah jumlah shelter seperti ini di Indonesia, Dengan begitu akan semakin banyak kehamilan yang bisa diselamatkan,” kata Calum.
“Angkanya satu juta hingga dua juta aborsi dalam setahun, kita berharap ini bukan aborsi, tapi bonus demografi dan masa depan bangsa,” ujarnya.
Calum juga mendorong Fraksi PKB di DPR RI untuk memperkuat celah aborsi sebagaimana diatur dalam UU Kesehatan dan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA).
“Kami juga membahas UU Kesehatan, UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, bagaimana kita bisa memperketat tempat-tempat aborsi tersebut. Memang ada kasus-kasus ekstrim yang melegalkan aborsi, tapi bagaimana undang-undang ini tidak disalahgunakan?”, ujarnya. (*/jpnn) Sudah nonton video terbaru di bawah ini?