Con Xtra Jadi Bukti Inovasi Dunia Pendidikan dan Pelatihan

saranginews.com – Surabaya – Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi berbagai tantangan global, terutama dengan latar belakang berbagai situasi yang dihadapi tenaga pengajar saat ini.

“Tantangan yang ada seperti keterbatasan sumber daya, variasi latar belakang budaya dan sosial siswa, serta perubahan mobilitas sosial dan perkembangan teknologi yang pesat,” ujar Wamenag dalam sambutannya di akhir konferensi dan pameran. pelatihan. (Con Extra) di Surabaya pada Rabu (14/8) malam.

Baca juga: Program Con Extra Kementerian Agama telah resmi diluncurkan dan rencananya akan menjadi acara tahunan

Ia juga memaparkan berbagai perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Misalnya, pendekatan pendidikan sedang mengalami perubahan mendasar, khususnya terkait dengan metode disiplin yang digunakan oleh staf pengajar.

“Dulu, ketika guru memarahi atau menghukum secara fisik, orang tua mendukung tindakan tersebut. Namun nilai-nilai tersebut kini telah berubah total,” ujarnya.

Baca juga: Wakil Menteri Agama. Mendorong rasa moderasi beragama di lingkungan pendidikan tinggi

Di sisi lain, Wamenag optimis dengan kegiatan “Pendidikan”. Konferensi dan pameran tentang “Pendidikan yang efektif dan menyenangkan”.

“Saya yakin melalui platform ini telah tercipta inovasi metode pengajaran yang relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa,” ujarnya.

Baca juga: Kepala LAN. Kemenag sukses melakukan transformasi kompetensi ASN dan membangun ekosistem

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Pelatihan (KABAN) Kementerian Agama Suyitno menyoroti pentingnya acara tersebut bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Agama.

Dia berkata: “Acara ini sangat penting karena sesuai instruksi Menteri Gus dan Wakil Menteri Agama, Diklat Balitbang harus menjadi Pusat Pemberdayaan SDM Kementerian Agama.”

Dijelaskannya, berbagai karya Vidyaishwar dihadirkan, mulai dari poster, ide praktik terbaik hingga penulisan kreatif dan kajian eksploratif dan empiris.

Dalam acara tersebut juga lahir delapan usulan penting yang dikenal dengan nama Estacita yang diharapkan dapat menjadi cerita baru bagi pendidikan dan pelatihan Balitbang khususnya bagi Widyasawara. 

Dia berkata: “Ini bukti bahwa Vidyaishwar mempunyai kesempatan yang sama untuk sejajar dengan mitra fungsional lainnya, baik itu profesor, guru, administrator, atau siapa pun yang bekerja di bidang pendidikan, ya.”

Di akhir acara, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Diklat Kementerian Agama berharap dapat menjadi bukti bagi seluruh peserta untuk menerapkan ilmu dan inovasi yang diperoleh guna meningkatkan mutu pendidikan di departemennya masing-masing.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan acara ini untuk memberikan bukti kepada seluruh rekan-rekan bahwa Anda memang orang yang tepat untuk posisi Anda saat ini,” kata Suytno. (esy/jpnn) Yuk tonton juga video ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *